Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melempemnya Bisnis Kerupuk Erna Jaya di Awal Pandemi Covid-19, Tak Ada Pemasukan Selama 3 Bulan

Kompas.com - 03/03/2021, 06:17 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sempat berdampak pada produksi kerupuk ikan di Jakarta. Perlahan tetapi pasti, bisnis kembali merangkak naik.

Penjualan kerupuk ikan Erna Jaya sempat "melempem" pada saat pandemi Covid-19 menerjang.

Di awal-awal pandemi Covid-19 muncul, Pabrik Kerupuk Erna Jaya harus tutup selama tiga bulan. Omzet penjualan kerupuk ikan Erna Jaya pun turun drastis.

Elvin Syahrul Anwar (35), pengelola Pabrik Kerupuk Erna Jaya, mengatakan bahwa pabrik tutup pada awal Maret hingga Mei 2020. Tak ada produksi kerupuk dari pabrik Erna Jaya.

"Kami tutup karena instruksi pemerintah untuk tutup. Kan waktu itu kasus Covid-19 sedang tinggi," kata Elvin saat ditemui di Pabrik Erna Jaya, Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Renyah Bisnis Kerupuk Erna Jaya, Berawal Keliling Memikul Kaleng hingga Bangun Pabrik

Pabrik Erna Jaya beruntung tak sampai mengurangi karyawan dan pedagang kerupuk ikan, meski tak ada pendapatan yang bisa dikeruk.

Kala itu, banyak pedagang kerupuk di bawah naungan Erna Jaya memilih untuk pulang kampung. Mayoritas pedagang kerupuk Erna Jaya berasal dari Ciamis, Jawa Barat.

Mulai bangkit

Pekerja menggoreng kerupuk produksi Erna Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (1/3/2021). Kapasitas produksi Erna Jaya 1 ton perhari.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Pekerja menggoreng kerupuk produksi Erna Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (1/3/2021). Kapasitas produksi Erna Jaya 1 ton perhari.
Erna Jaya mulai berproduksi kembali pasca-tutup selama tiga bulan. Tuntutan perputaran roda ekonomi di Erna Jaya mengharuskan untuk kembali beroperasi.

"Buka karena tuntutan ekonomi. Ya kami sih sebenarnya gimana pemerintah. Kami tak bisa ikuti kebutuhan ekonomi pedagang karena mereka sampai bisa enggak bayar listrik," ujar Elvin.

Pihak Pabrik Erna Jaya harus meminta izin terlebih dahulu kepada Kelurahan Cikoko untuk membuka operasional pabrik.

Izin kemudian keluar dengan syarat pedagang-pedagang yang kembali dari kampung harus melewati swab test dan observasi setelah tiba di Jakarta.

Pihak Kelurahan Cikoko kemudian datang untuk melakukan survei terkait kesiapan operasional pabrik.

Baca juga: Kala Tunanetra Pedagang Kerupuk Tabrak Truk yang Rampas Jalurnya di Trotoar...

Pada bulan keempat pandemi Covid-19, Pabrik kerupuk Erna Jaya kembali beroperasi.

"Omzet mulai naik, tapi belum stabil dibandingkan sebelum pandemi Covid-19," tambah Elvin.

Sebelum pandemi Covid-19, Pabrik Erna Jaya bisa menghasilkan satu ton kerupuk. Namun, di saat pandemi, hanya setengah ton yang bisa dihasilkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com