Mereka baru bisa menjalani vaksinasi Covid-19 jika kondisinya dianggap baik dan mendapatkan izin dari dokter yang memeriksa kesehatannya.
"Jadi saya dibilang oleh petugasnya, harusnya saya ke dokter lagi katanya. Kontrol ke dokter, nanti kalau diperbolehkan vaksin, baru kembali lagi," kata Mulyawati.
Kasubag Umum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan Siti Maimanah menjelaskan, terdapat sekitar 30 guru batal divaksinasi Covid-19 pada hari pertama.
Rata-rata mereka tidak memenuhi syarat kesehatan karena hipertensi.
"Yang gagal vaksin sekitar 30-an laporannya. Kebanyakan yang belum itu rata-rata hipertensi," ujar Siti saat diwawancarai, Selasa.
Baca juga: Kekecewaan Guru di Tangsel Gagal Divaksin Covid-19...
Selain hipertensi, kata Siti, terdapat pula guru yang sedang hamil, memiliki sakit jantung, dan berstatus sebagai penyintas Covid-19.
"Terus ada juga yang hamil, kemudian penyakit bawaan. Ada juga yang pernah terpapar Covid-19, penyintas," ungkapnya.
Menurut Siti, guru yang belum bisa menjalani vaksinasi Covid-19 langsung didata dan akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
Meski kecewa karena gagal mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap kedua, para guru tersebut berharap tetap bisa divaksin.
Seperti Marsani dan Mulyawati yang sejak awal sudah menyadari kecil kemungkinan bisa disuntik vaksin karena memiliki penyakit penyerta.
Namun, keduanya berharap tetap bisa disuntik vaksin yang menjadi salah satu upaya menekan penularan Covid-19.
Sehingga, rencana pembukaan kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka diharapkan bisa segera direalisasikan.
"Insya Allah saya mau divaksin karena kan saya walaupun tahu kemungkinan besar enggak bisa, saya tetap coba datang dulu," kata Marsani.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Tangsel Diperkirakan Mulai Akhir Maret
"Saya tanya gimana sih caranya menurunkannya supaya bisa divaksin, kata petugasnya diusahakan, harus ke dokter saya lagi. Memang saya sudah lama enggak kontrol," sambung Mulyawati.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim merencanakan sekolah tatap muka dimulai kembali setelah proses vaksinasi Covid-19.
Proses vaksinasi untuk tenaga kependidikan diperkirakan akan selesai pada akhir Juni 2021 dan diharapkan bisa melakukan proses belajar tatap muka di sekolah.
"Kami ingin memastikan kalau guru dan tenaga kependidikan sudah selesai vaksinasi di akhir Juni. Sehingga, di Juli (2021) insya Allah sudah melakukan proses belajar tatap muka di sekolah," kata Nadiem, Rabu (24/2/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.