Terkait vaksinasi untuk kelompok lansia, juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan, saat ini stok vaksin masih terbatas.
Dia memastikan bahwa semua lansia berusia di atas 60 tahun dipastikan akan disuntik vaksin.
"Tetapi untuk tahap pertama karena vaksinnya terbatas hanya sebagian lansia yang akan divaksinasi," kata Nadia kepada Kompas.com, Senin (22/2/2021).
Keterbatasan vaksin juga membuat banyak wartawan belum mendapat jatah selama pelaksanaan vaksinasi tahap 2 ini.
Padahal, wartawan juga terjun langsung ke publik demi menyuguhkan berita dan pulang ke rumah masing-masing dengan berpotensi membawa virus SARS-COV-2.
"Saya tidak mendapat jatah vaksin untuk saat ini. Bingung juga karena saya masih bolak-balik ke kantor setiap hari," kata wartawan Indosport, Ivan Manurung kepada Kompas.com, Rabu.
Karena itu, Ivan mengaku kecewa mendengar wakil rakyat mengajukan keluarganya untuk masuk prioritas vaksinasi.
"Kecewa, seberapa sering mereka turun ke masyarakat? Saya tidak mendengar mereka bersosialisasi ke warga setiap hari seperti kami yang memang setiap hari harus meliput," ujar Ivan.
Menurutnya, anggota dewan harus memprioritaskan masyarakat sesuai yang sebelumnya ditentukan pemerintah, seperti wartawan,
"Anggota dewan kan punya uang yang cukup untuk mereka menjaga kesehatan seperti membeli vitamin dan sebagainya. Kenapa enggak masyarakat pekerja yang tetap diutamakan vaksin gratis ini? Presiden Jokowi juga bilang wartawan masuk prioritas kok," ucapnya lagi.
Terkait usulan anggota DPRD yang menurut Edi berkaca pada vaksinasi untuk keluarga anggota DPR, pemerintah diminta untuk tetap fokus melakukan vaksinasi Covid-19 pada kelompok prioritas.
Hal itu diutarakan Co-Founder Kawal Covid-19 Elina Ciptadi. Menurutnya, keluarga anggota dewan tidak termasuk kelompok prioritas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Keluarga anggota DPR bukan pelayan publik, tidak seharusnya lebih didahulukan dari lansia atau pelayan publik," terang Elina dihubungi Kompas.com, Jumat (25/2/2021).
Elina menambahkan, vaskinasi keluarga anggota DPR menjadi contoh buruk bagi masyarakat.
"Ini memberi contoh yang buruk bagi masyarakat bahwa masyarakat non prioritas tidak apa-apa menyerobot antrean," tuturnya.
(Reporter : Singgih Wiryono, Tatang Guritno / Editor : Sandro Gatra, Krisiandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.