Pada malam itu, perhatian Hale bersama rekan-rekannya tersita di bagian depan Plaza Bisnis Kemang. Kengerian tampak dari raut wajah dan intonasi suara Hale saat mendeskripsikan banjir di Kemang pada Februari lalu.
Ia tak berpikir tembok belakang dekat Kali Krukut jebol. Banjir di Kemang bagi Hale sudah biasa. Namun, banjir pada Sabtu (20/2/2021) ini tak biasa.
Dari lantai satu Plaza Bisnis Kemang, Hale bersama rekannya mengecek tembok belakang. Dengan bantuan senter seadanya, ia hanya melihat sekelebat tembok sudah jebol. Air meluap membawa batang pohon dan material lain.
"Beberapa kaca gedung di belakang pecah, tertimpa batang-batang pohon ditambah batu dan material banjir lainnya," tambah Hale.
Baca juga: Banjir di Jalan Raya Kemang, Hotel dan Restoran Mewah Ikut Terendam
Ia memperkirakan tembok belakang jebol sekitar pukul 00.44 WIB. Mereka pun kaget melihat air yang begitu deras. Hale dan rekan-rekannya memang sudah curiga lantaran melihat air yang begitu deras di area lobi.
"Mobil-mobil terendam, Avanza itu. Mobil beratnya satu ton aja geser," ujar Hale menggambarkan derasnya banjir saat itu.
Mereka hanya bisa bertahan di dalam gedung. Semua pakaian mereka basah. Pada pagi hari, akhirnya mereka mengevakuasi diri dengan menggunakan perahu karet.
Bagi Hale dan rekan-rekannya, banjir pada malam itu adalah yang terparah. Tinggi banjir saat itu mencapai 2,5 meter. Biasanya, banjir hanya sekitar 1,3 meter.
"Setelah hujan ringan itu, saya enggak nyangka banjir begitu parah," kata Hale.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.