Sejumlah pengusaha warung tegal (warteg) di Jabodetabek memilih untuk tutup sementara akibat kenaikan harga cabai.
"Beberapa saja (yang tutup), informasinya enggak begitu banyak, sekitar sepuluh mungkin," Ketua Komunitas Warteg Nusatara (Kowantara) Mukroni saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Menurut Mukroni, hal ini disebabkan kondisi para pedagang yang sudah terpuruk karena diterpa pandemi Covid-19.
Kemudian, kondisi tersebut diperparah dengan adanya lonjakan harga cabai yang menjadi salah satu bahan utama.
"Memang dengan kondisi ini kan susah, kami mau jual berapa (masakan kami)?" kata Mukroni.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Kota Tangerang Tembus Rp 150.000 Per Kg, Ini Penyebabnya
Namun demikian, ia tidak menganjurkan opsi tutup sementara dilakukan oleh pengusaha warteg.
"Ini kan sementara mudah-mudahan, nanti kalau tutup, mereka (pengusaha warteg) malah enggak dapat pemasukan, enggak bisa bayar sewa," jelasnya.
Untuk menyiasati hal ini, Mukroni mengatakan, pedagang harus pintar-pintar mengolah masakan yang dihidangkan.
"Ini bagaimana kita memformulasikan agar cabai yang digunakan tidak terlalu boros dalam masakan," jelasnya.
Ia berharap pemerintah dapat turun tangan untuk menekan harga cabai di pasaran.
"Ya untuk pemerintah, kami penginnya harga-harga stabil. Kondisi sudah begini, jangan harga naik juga," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.