"Sangat berpengaruh, turun 30 persen. Biasanya kita weekend di angka 90 persen, tapi pas ganjil genap cuman 60 sampai 70 persen," imbuhnya.
"Tentunya dengan ditiadakannya ganjil genap sangat senang. Karena weekend satu-satunya harapan kami untuk meningkatkan revenue secara maksimal," pungkas dia.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto sebelumnya mengatakan, sistem ganjil genap dinilai mampu mengurangi mobilitas warga serta menekan angka kasus Covid-19 selama dua pekan sebelumnya.
Baca juga: PHRI Kota Bogor Sambut Baik Ditiadakannya Ganjil Genap Selama 2 Pekan
Meskipun begitu, berdasarkan hasil evaluasi dan analisa, Pemkot Bogor memutuskan meniadakan sistem ganjil genap akhir pekan untuk sementara.
"Hasil rapat evaluasi bersama Satgas Covid-19 Kota Bogor, kami menyepakati untuk meniadakan kegiatan ganjil genap di akhir pekan selama dua minggu ke depan. Sambil kita evaluasi semuanya, karena kita ingin apa yang Pemkot Bogor lakukan tepat dan sesuai data," ungkap Bima, Selasa (2/3/2021).
Menurut Bima, alasan peniadaan sistem ganjil genap akhir pekan adalah untuk relaksasi perekonomian di Kota Bogor.
"Jadi ada sedikit relaksasi dua minggu ke depan untuk kita mendorong ekonomi, walaupun sebetulnya sektor ekonomi juga membaik," ungkap Bima.
Bima berharap, peniadaan ganjil genap tidak membuat masyarakat abai terhadap protokol kesehatan Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.