Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Totok Koleksi 150 Motor Tua Buat Nostalgia Masa Muda, BMW Pernah Ditawar Rp 90 Juta

Kompas.com - 09/03/2021, 06:00 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sekilas nampak tak ada yang istimewa dari toko berpintu kaca yang berlokasi di Jalan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan.

Namun penilaian itu sirna ketika masuk dan melihat tempat yang terhimpit di antara pengarajin kayu.

Toko dengan ukuran sekitar 4x6 meter persegi disulap menjadi tempat yang diberi nama Galeri Motor Jadul.

Sejumlah motor tua antik dengan warna serta bodi yang mulus seolah memanjakan mata di dalam ruangan itu.

Baca juga: Alasan Pesepeda Keluar Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin dan Ancaman Sanksi dari Polisi

Ditemui Senin (8/3/2021), pemilik galeri motor jadul, Totok Warsito bercerita, galeri itu merupakan tempat penyimpanan 150 motor tua berbagai jenis yang dikoleksi.

Sejumlah motor yang ada memiliki tahun produksi yang berbeda, tertua tahun 1969.

"Ada sekitar 150 motor antik dari berbagai jenis dan tahun yang ada di rumah dan galeri," ujar Totok.

Satu motor yang menjadi sorotan, yakni Suzuki Kuncung Jambul yang dibeli seharga Rp 1,8 juta.

Motor itu yang pertama dikoleksi Totok, didapat dari saudaranya pada 2009 lalu.

"Saya beli motor Suzuki kuncung jambul tahun 2009. Awalnya itu, kok enak saya naiki, dari situ saya beli macem-macem motor tua ada 20 unit," kata pria 52 tahun itu.

Keinginan bernostalgia masa muda menjadi dorongan Totok untuk mengoleksi sejumlah motor tua.

"Saya pernah mengalami motor-motor itu (beredar pada zamannya). Pernah kita punya semua sejak dulu. SMP itu kelas 2 saya pakai Honda 70, terus Yamaha 75. RX 100, RX S, dan PX tapi (PX) cuma sebentar," kata Totok.

Kini motor yang pernah ditunggangi semasa sekolah hingga tumbuh dewasa, kembali dimilikinya.

Ada pula motor lain seperti tril Honda CRF 250 cc, Suzuki TS, YT, Honda S 90, dan BMW K1100 cc.

Saat ini sejumlah motor itu terpajang di galeri pinggir jalan seberang lapangan terbang Pondok Cabe.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com