Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Pemprov DKI soal PPKM Mikro Sukses Turunkan Kasus Covid-19 di Jakarta...

Kompas.com - 09/03/2021, 09:26 WIB
Rosiana Haryanti,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeklaim, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro berhasil menekan kasus aktif Covid-19 di Jakarta.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memaparkan, ada penurunan jumlah kasus aktif di Ibu Kota.

Dia menjelaskan, pada tanggal 7 Februari, jumlah kasus aktif mencapai angka 23.869 dan turun secara signifikan menjadi sebesar 13.309 pada tanggal 21 Februari 2021.

Jumlah ini kembali menurun menjadi sebanyak 7.209 kasus pada 7 Maret 2021.

Selain itu, persentase kasus positif atau positivity rate juga berkurang, dari 18 persen pada Februari menjadi 11,6 persen pada Maret 2021.

Baca juga: Lemahnya Verifikasi Data Peserta Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang...

Selain itu, tingkat kesembuhan selama PPKM mikro disebut meningkat.

Widyastuti menjelaskan, pada tanggal 7 Februari, Dinkes DKI Jakarta mencatat sebanyak 265.359 orang telah sembuh dengan tingkat kesembuhan sebesar 90,3 persen.

Lalu, pada 21 Februari, tingkat kesembuhan di Jakarta sebesar 94,5 persen dengan total orang yang sembuh sebanyak 310.412 orang.

Tingkat kesembuhan meningkat menjadi 96,3 persen pada 7 Maret dengan total orang yang dinyatakan telah sembuh sebanyak 337.426 orang.

BOR disebut menurun

Bukan hanya kasus aktif, Widyastuti mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occcupancy rate (BOR) baik isolasi maupun ICU bagi pasien Covid-19 di Jakarta juga menurun.

Menurut Widyastuti, per tanggal 5 Februari 2021, tingkat keterisian tempat tidur isolasi mencapai 72 persen.

Pada saat itu, Dinkes DKI Jakarta menyediakan total 8.259 tempat tidur dan telah diisi sebanyak 5.921.

Baca juga: Dirut Pembangunan Sarana Jaya Terjerat Kasus Korupsi, Bagaimana Nasib Proyek Rumah DP Rp 0?

Tingkat keterisian kemudian menurun menjadi 66 persen pada 21 Februari 2021.

Kala itu, jumlah tempat tidur isolasi di Jakarta bertambah menjadi 8.321 dan telah terisi sebanyak 5.461.

Kemudian pada 7 Maret 2021, jumlah tempat tidur isolasi yang terpakai menjadi 4.922 tempat tidur.

Dengan demikian, persentase keterisian tempat tidur isolasi di Jakarta sebesar 60 persen.

"Sedangkan per 7 Maret 2021, jumlah yang terpakai hanya 4.922 tempat tidur atau 60 persen dari jumlah yang ada," kata Widyastuti.

Selain itu, kapasitas tempat tidur ICU juga mengalami penurunan. Per tanggal 5 Februari 2021, kapasitas ICU sebanyak 1.133 dan telah terisi 74 persen atau 842 tempat tidur.

Kemudian pada 21 Februari 2021, 817 dari total 1.156 tempat tidur ICU atau 74 persennya telah terisi.

Angka ini kembali menurun pada 7 Maret 2021 dengan tingkat keterisian tempat tidur ICU sebesar 66 persen. Ini artinya, sebanyak 755 tempat tidur ICU telah terpakai.

Sempat diwarnai masalah sistem data

Selama PPKM mikro, Pemprov DKI Jakarta beberapa kali mengumumkan penambahan kasus harian Covid-19 yang terlihat kecil dibandingkan dengan sebelumnya.

Data penambahan kasus aktif Covid-19 pada 16 Februari, misalnya, angkanya 1.861 kasus, pada 17 Februari 1.445 kasus.

Baca juga: Wagub DKI: Dirut Pembangunan Sarana Jaya Jadi Tersangka KPK Sejak Jumat Lalu

Namun, pada 18 Februari, angka penambahan kasus baru turun menjadi hanya 373 kasus.

Berdasarkan keterangan yang diunggah Pemprov DKI Jakarta, angka tersebut bukanlah angka yang final, melainkan angka sementara yang disebabkan adanya perbaikan sistem menginput data.

Kompas.com mencatat penambahan kasus baru di bawah 1.000 kasus per hari dalam 13 hari terakhir tidak hanya terjadi pada 18 Februari.

Pada 23 Februari, penambahan kasus Covid-19 di Jakarta kembali turun menjadi 782 kasus per hari.

Alasannya masih sama, sedang dilakukan perbaikan koneksi sistem menginput data di Kementerian Kesehatan.

Sehari setelahnya, kasus Covid-19 di Jakarta tercatat masih berada di bawah angka 1.000 kasus per hari.

Penambahan kasus baru Covid-19 24 Februari bahkan sama persis dengan penambahan kasus baru 23 Februari, yaitu 782 kasus baru.

Pada 25 Februari, penambahan kasus baru mulai merangkak naik dengan 1.581 kasus baru, 26 Februari 1.661 kasus baru, 27 Februari 1.737 kasus baru, dan 28 Februari tembus 2.098 kasus baru.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia beralasan, penundaan data kasus baru di DKI Jakarta hanya berlangsung dalam dua hari, yaitu 18 dan 23 Februari.

Dia mengatakan, data yang tertunda kemudian otomatis ditambah di hari berikutnya sehingga kembali terlihat kasus Covid-19 di Jakarta bertambah lebih dari 1.000 kasus per hari.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi juga membenarkan pernyataan Dinkes DKI Jakarta.

Menurut dia, proses menginput sering kali terhambat karena data yang masuk ke Kementerian Kesehatan tidak terkirim pada waktu yang sudah ditentukan.

Kasus Covid-19 di Jakarta

Kasus Covid-19 di Jakarta bertambah 1.783 kasus baru Covid-19 di Jakarta pada Senin (8/3/2021).

Dwi mengatakan, jumlah tersebut diperoleh dari hasil tes PCR terhadap 12.990 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, diketahui 11.041 orang dites PCR 24 jam terakhir untuk mendiagnosis kasus baru.

"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 296.880. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 81.135," kata Dwi melalui keterangan tertulis, Senin.

Dengan penambahan ini, total kasus Covid-19 di Ibu Kota menjadi 352.208 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 338.931 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 96,2 persen.

Sedangkan 5.838 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen.

Dwi menambahkan, jumlah kasus aktif di Jakarta meningkat 230 kasus. Dengan demikian, masih ada 7.439 pasien yang menjalani perawatan atau isolasi.

"Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 230 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 7.439 (orang yang masih dirawat/isolasi)," ucap Dwi.

Menurut dia, persentase kasus positif atau positivity rate di Jakarta selama sepekan terakhir sebesar 12,8 persen. Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,1 persen.

Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com