Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Sidang John Kei Mendadak Riuh, Hakim: Berdiri Itu yang Ribut!

Kompas.com - 17/03/2021, 20:12 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat terjadi keributan di sidang lanjutan perkara pembunuhan berencana dan pengeroyokan John Refra alias John Kei di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, pada Rabu (17/3/2021).

Pantauan Kompas.com, keributan kecil sempat terjadi sebanyak dua kali pada sidang hari ini.

Keributan pertama terjadi saat kuasa hukum John Kei sedang bertanya kepada lima orang saksi yang dihadirkan hari ini.

Kelima saksi tersebut adalah Hartanto, Muhidin, Benito, Bayu, dan Leonardo, polisi yang menangkap John Kei dan anak buahnya pada 21 Juni 2020 lalu.

Baca juga: Saksi: Golok, Parang, dan Pipa Runcing Ditemukan di Kediaman John Kei Saat Ditangkap

Saksi saat itu menyebutkan bahwa ia dapat perintah untuk menangkap John Kei dan anak buahnya berdasarkan adanya laporan pembunuhan di Duri Kosambi.

Kuasa hukum kemudian bertanya, apakah para saksi tahu siapa yang membuat laporan tersebut.

"Apakah saudara tahu siapa yang melaporkan?" kata salah seorang kuasa hukum di persidangan.

Seketika, pengunjung sidang langsung ribut. Pasalnya, hakim telah menyatakan bahwa yang bisa ditanyakan kepada saksi hanyalah terkait proses penangkapan.

Baca juga: Kepada Hakim, John Kei dan Para Anak Buahnya Mengaku Dianiaya Polisi Saat Penangkapan

Sementara, pertanyaan yang dilempar kuasa hukum saat itu di luar proses penangkapan.

Untuk menetralkan suasana, Hakim Ketua Yulisar S.H., M.H. menjelaskan bahwa saksi tak dapat menjawab pertanyaan tersebut, karena yang dilakukan saksi hanyalah menindaklanjuti perintah atasannya untuk menangkap John dan kawan-kawan.

Sementara, urusan siapa yang melaporkan tak diketahui para saksi yang menangkap. Yulisar juga mengingatkan agar situasi tetap kondusif.

"Itu siapa yang ribut? Jangan begitu," kata Yulisar di persidangan.

Namun, keributan kembali terjadi untuk kali kedua.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com