Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSU Serpong Utara Belum Buka Pelayanan untuk Pasien Umum

Kompas.com - 23/03/2021, 13:11 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum (RSU) Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten, belum akan membuka pelayanan untuk pasien umum. Untuk tahap awal, rumah sakit tersebut hanya akan menerima dan merawat pasien positif Covid-19 dengan kategori tertentu.

"Karena kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan bahwa Rumah Sakit Serpong Utara, kami khususkan untuk pasien Covid-19," kata Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Selasa (23/3/2021).

Menurut Airin, hanya pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat yang akan diarahkan atau dirujuk ke RSU Serpong Utara.

Sementara pasien bergejala ringan akan ditempatkan di pusat karantina Rumah Lawan Covid-19 yang memiliki kapasitas 300 tempat tidur.

Baca juga: RSU Serpong Utara Rujukan Covid-19 Diresmikan, Beroperasi Pekan Depan

"Jadi memang ini khusus pasien Covid-19 sedang ke berat. Nanti suasananya dibuat serileks mungkin ya," ujar Airin

Menurut rencana, RSU Serpong Utara baru akan beroperasi untuk merawat pasien Covid-19 pada pekan depan setelah proses steriliasi dilakukan.

"Jadi setelah peresmian waktu ada jeda waktu satu minggu untuk pembersihan bakteri dan yang lainnya," kata Airin.

Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Allin Hendalin Mahdaniar menjelaskan, RSU Serpong Utara akan memiliki 100 tempat tidur.

Selain itu, terdapat enam Ruang Intensive Care Unit (ICU) khusus pasien Covid-19 bergejala sedang hingga berat.

Allin memastikan, seluruh fasilitas dan tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk perawatan pasien Covid-19 telah tersedia.

"Dokter umumnya saat ini ada tujuh orang. Kemudian dokter spesialisnya ada enam orang, terdiri dari penyakit dalam, bedah, kemudian THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan), anak, dan juga kulit," kata Allin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com