"2022 adalah tahun akhir masa jabatan Gubernur Anies, kontrak 5 tahun ini bukan hanya membebani rakyat, tapi juga Gubernur dan pemerintahan selanjutnya. Tolong jangan wariskan tagihan," kata Anggara dalam keterangan tertulis, Senin (22/3/2021).
Penyelenggaraan balap mobil listrik tersebut direncanakan PT Jakpro berlangsung selama 5 tahun, dimulai 2020 sampai dengan 2024.
Baca juga: Wagub DKI Pastikan Penundaan Formula E Tetap Beri Keuntungan Ekonomi
Anggara mendesak agar Pemprov DKI mulai menjelaskan siapa yang akan bertanggungjawab dengan rencana penyelenggaraan 2023-2024.
Karena ajang balap mobil listrik tersebut memakan anggaran yang tidak sedikit.
Pemprov DKI Jakarta, kata Anggara, sudah penyetor uang senilai 31 juta poundsterling ke Formula E Operations (FEO) untuk dua ajang yang tertunda di tahun 2020-2021 karena pandemi Covid-19.
Sehingga uang tersebut dialihkan ke tahun 2022. Namun untuk tahun 2023-2024, dana untuk penyelenggaraan Formula E menjadi tidak jelas.
"Ini aneh sekali, karena saat itu Pak Anies sudah tidak menjabat," kata Anggara.
Dia menyarankan agar Pemprov DKI realistis dan menarik diri sebagai kota penyelenggara Formula E.
"Terlebih kontrak yang diteken berlaku untuk lima seri dalam lima tahun berturut-turut," ucap Anggara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.