JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta Blessmiyanda dinonaktifkan dari jabatannya per hari Rabu (24/3/2021).
Kini, Blessmiyanda sedang diperiksa oleh Inspektorat DKI Jakarta terkait dugaan pelecehan seksual.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Inspektorat DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat ketika ditanya oleh wartawan, Rabu.
"Itu benar terkait dengan pelecehan seksual, Pak?" tanya wartawan.
Syaefuloh membenarkan bahwa salah satu materi pemeriksaan adalah terkait dugaan pelecehan seksual.
"Itu, itu kan materi (pemeriksaan)," jawab Syaefuloh.
Baca juga: Kepala BPPBJ DKI Jakarta Dinonaktifkan
Namun, ia tidak memberi keterangan lebih rinci terkait pelecehan tersebut dan mengaku sedang buru-buru hendak menghadiri rapat.
"Nantilah suatu saat saya akan sampaikan," imbuhnya.
Sebelumnya, kabar tentang penonaktifan Blessmiyanda dikonfirmasi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Hanya saja, Riza tidak membeberkan alasan penonaktifan tersebut.
"Nanti pada waktunya mungkin inspektorat akan melaporkan pada kami," ujar Riza.
Baca juga: Profil Kepala BPPBJ DKI Jakarta yang Dinonaktifkan Anies, Pernah Dipuji Ahok dan Didemosi Djarot
Pria kelahiran Bengkulu tahun 1969 ini menduduki jabatan Kepala BPPBJ DKI Jakarta pada 2015, saat era kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Saat itu Ahok memuji Blessmiyanda sebagai salah satu assessor atau juru taksir terbaik Indonesia.
"Di Indonesia cuma ada 13 assessor pengadaan barang yang memiliki sertifikat, salah satunya ini Pak Blessmiyanda," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Ia berharap, Blessmiyanda dapat menyelesaikan proses lelang dengan baik serta dapat memaksimalkan penyerapan anggaran.
Namun pada 2017, penerus Ahok yakni Djarot Saiful Hidayat mendemosi Blessmiyanda menjadi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup.
Baca juga: Kinerjanya Pernah Disorot Ahok-Djarot, Pejabat Ini Ditunjuk Jadi Plt Kepala BPPBJ
Djarot merasa Blessmiyanda lamban dalam bekerja. Sebelumnya, di tahun 2016, Ahok juga pernah menyoroti serapan anggaran yang rendah, salah satunya karena kegagalan lelang.
"Kurang cepet aja dia," ujar Djarot saat mendemosi Blessmiyanda.
Pada 2018, Gubernur DKI Jakarta selanjutnya yakni Anies Baswedan merotasi 11 pejabat eselon II, termasuk Blessmiyanda.
Ia kembali diangkat menjadi kepala BPPBJ DKI Jakarta.
Anies menyebut perombakan pejabat itu untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat.
"Bagian dari dinamika normal organisasi sebagai organisasi yang terus-menerus melakukan kecepatan kinerja pelayanan, maka memastikan selalu ada penyegaran adalah kewajaran untuk tumbuh kembangnya organisasi," ujar Anies.
(Penulis: Singgih Wiryono | Editor: Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.