JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta mengizinkan pengguna sepeda untuk juga diangkut ke gerbong kereta.
Yang perlu ditekankan adalah sepeda non-lipat yang kini sudah bisa masuk ke MRT.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria terlebih dahulu mencoba membawa sepeda non-lipat menggunakan fasilitas di Stasiun MRT Lebak Bulus.
Baca juga: Usulan Komunitas Road Bike Diberi Dispensasi Keluar Jalur Sepeda Dinilai Merepotkan
"Kini sepeda non lipat bisa naik Ratangga! Pagi tadi gowes dengan sepeda lawas saya (yang tidak bisa dilipat) untuk mencoba akses-fasilitas sepeda non lipat di stasiun dan gerbong MRT," tulis Anies Baswedan di akun Instagram miliknya, @aniesbaswedan, Rabu.
"Bersama Wakil Gubernur dan jajaran Pemprov DKI, kami menumpang Ratangga dari stasiun MRT Lebak Bulus menuju Bundaran HI," sambungnya.
View this post on Instagram
Menurut akun Instagram resmi MRT, @mrtjkt, sepeda non-lipat diberi akses khusus untuk masuk ke dalam gerbong.
Akses itu baru tersedia di tiga stasiun, yakni Lebak Bulus, Blok M, dan Bundaran HI.
Akses sepeda non-lipat itu saat ini masih dalam tahap uji coba yang akan berlangsung selama tiga bulan.
"Uji coba akses sepeda non lipat akan dilakukan selama 3 bulan," tulis akun tersebut, Jumat (26/3/2021).
Akun MRT juga membagikan infografik mengenai hal-hal yang perlu diketahui soal membawa sepeda non-lipat ke gerbong kereta.
Ada enam hal yang perlu diperhatikan:
1. Akses sepeda non-lipat dapat digunakan pada hari Senin-Jumat di luar jam sibuk 06.30-09.00 dan 16.30-19.00.
Sementara untuk akhir pekan, sepeda non-lipat diperbolehkan selama mengikuti jam operasional MRT.
2. Dimensi sepeda non-lipat yang diizinkan masuk gerbong kereta tidak melewati: 200cm x 55cm x 120cm dengan lebar ban maksimal 15cm.
3. Pesepeda harus selalu berhati-hati saat menggunakan ramp yang tersedia.