Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya di Palembang, Kampung Narkoba di Jakarta Ini Juga Tak Lepas dari Kekuatan Sindikat

Kompas.com - 12/04/2021, 16:06 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi baru-baru ini menggerebek kampung narkoba di Jalan M Kadir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang, Sumatera Selatan.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Palembang Akbp Andi Supriadi menjelaskan, kampung tersebut sulit untuk disentuh pihak kepolisian.

Sebab, menurutnya, ada sejumlah oknum yang membekingi daerah sarang peredaran narkotika di Palembang itu.

Baca juga: Anies Perpanjang Jam Operasional, Restoran Boleh Buka hingga Pukul 22.30 WIB Selama Ramadhan

"Tangga Buntung ini kampung narkotika yang sudah tidak bisa disentuh. Banyak oknum yang membekingi mereka," kata Andi, Minggu (11/4/2021), dikutip dari TribunSumsel.com.

Selain itu, polisi diakui Andi sering mendapat perlakuan buruk saat menggerebek lokasi tersebut, mulai dari penusukan hingga dihujani petasan.

Sementara itu di Jakarta, ada satu daerah yang berulang kali digerebek pihak kepolisian karena kasus narkoba.

Daerah tersebut adalah Kampung Ambon atau Perumahan Permata, Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat.

Kasus-kasus narkoba di Perumahan Permata dimulai dari tingkat pemakai hingga sindikat berkelas jaringan internasional.

Berulang kali, polisi menggerebek di sana. Sehingga, Kampung Ambon sudah awam di mata masyarakat sebagai sarang narkoba.

Baca juga: Ajaran Lia Eden Disebut Sesat, Mulai dari Halalkan Babi hingga Izinkan Shalat Dua Bahasa

Usaha melepaskan diri dari jeratan narkoba

Kampung Ambon sempat berusaha memperbaiki reputasi sebagai sarang narkoba. Pemberantasan dan pembinaan terhadap warga setempat dilakukan sejak 2012.

Bahkan, wilayah di RW 07 sempat dinyatakan sebagai daerah bebas narkoba.

Ketua RW 07 Kampung Ambon saat itu, Sheynda, sempat menyatakan bahwa pengguna narkoba yang dulu mudah ditemukan di pinggir jalan sudah tidak ada sama sekali.

"Sekarang sudah baik, warganya juga sudah baik semua. Kan polisi patroli terus. Pada takut kalau ada yang bawa narkoba," kata Sheynda kepada Kompas.com, Kamis (27/11/2014).

Baca juga: Ini Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, dan Waktu Shalat Ramadhan 2021 di DKI Jakarta

Kondisi itu, menurut Sheynda, adalah perubahan signifikan mengingat warga setempat sempat menganggap memakai narkoba adalah hal yang lumrah.

Setelah pembinaan digencarkan, warga yang bukan pemakai disebut Sheynda mulai vokal untuk menasihati para pengguna narkoba.

Mereka yang telah terbebas dari narkoba, lanjut Sheynda, juga diberi pelatihan serta keterampilan khusus.

"Sekarang banyak yang sudah kerja. Dulu kan mereka pakai (narkoba) karena enggak ada kegiatan. Dikasih pelatihan, bongkar mesin, jahit," tambahnya.

Kampung Ambon bahkan dirangkul oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) yang saat itu menyediakan layanan pos kesehatan untuk pemakai narkoba dan pengobatan umum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com