Setelah Ibu Tien wafat pada 28 April 1996, anak-anaknya mendirikan Yayasan Ibu Tien Soeharto, lalu membangun Masjid At-Tin.
"Kata 'At-Tin' ini mengingatkan pada orang yang sudah meninggal, yang mendirikan gagasan membangun masjid ini, Ibu Tien Soeharto. Jadi ada namanya 'At-Tin'," kata Kepala Peribadatan Masjid At-Tin, Karnali, kepada Kompas.com.
Karnali mengonfirmasi, Masjid At-Tin di bawah kelola Yayasan Ibu Tien Soeharto, bukan Yayasan Harapan Kita yang akhir-akhir ini diperbincangkan terkait pengambilalihan TMII oleh negara.
"Di bawah Yayasan Ibu Tien Soeharto. Ini masih sama tetapi beda pengelolaan saja. Masih ada keterkaitan sama Keluarga Cendana," kata dia.
Baca juga: Ramadhan di Tengah Pandemi, Pengelola Masjid Raya KH Hasyim Asyari Siapkan Pengajian Virtual
Mengutip pemberitaan harian Kompas, 11 Desember 1999, pembangunan Masjid At-Tin menelan biaya lebih dari Rp 50 miliar.
"(Nama) Masjid At-Tin terinspirasi dari Surat At-Tin yang diharapkan juga bisa menjadi oase spiritual dan memberikan pencerahan intelektual," kata Jahrudin.
Karnali, Kepala Peribadatan Masjid At-Tin sejak 2006 itu mengatakan, kegiatan tarawih di Masjid At-Tin kembali digelar setelah tahun lalu ditiadakan karena pandemi Covid-19.
Jumlah jemaah shalat tarawih dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas total.
Karnali mengatakan, aktivitas Ramadhan di Masjid At-Tin tahun ini tidak semarak seperti tahun-tahun sebelumnya sebelum pandemi.
Untuk tahun ini, malam nuzulul quran dan itikaf ditiadakan.
"Untuk saat ini karena kondisi pandemi (Covid-19), kami adakan sederhana tanpa menghilangkan rasa khidmat dalam beribadah," tutur Karnali.
Baca juga: Masjid Istiqlal Dibuka untuk Shalat Tarawih, Maksimal 2.000 Jemaah
Selain itu, jumlah takjil di Masjid At-Tin juga berkurang. Pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah takjil yang dibagikan mencapai 2.000.
"Tahun ini kami hanya menyediakan 450 takjil pas magrib, itu termasuk karyawan juga ya," kata Karnali.
Selama pandemi, pihak Masjid At-Tin terus berupaya menjaga protokol kesehatan.
Para jemaah yang akan memasuki wilayah masjid harus melalui pengecekan suhu. Tempat cuci tangan disediakan serta poster-poster imbauan protokol kesehatan juga ditempel.