Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relief dari Sultan Ageng Tirtayasa hingga Makam Sepupu Imam Masjidil Haram di Masjid Jami Kalipasir

Kompas.com - 22/04/2021, 07:05 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Masjid Jami Kalipasir merupakan masjid tertua di Kota Tangerang.

Ada banyak cerita di balik masjid yang berusia 445 tahun itu.

Salah satunya soal relief yang menempel di genting masjid. Relief itu merupakan pemberian Sultan Ageng Tirtayasa.

Sultan Ageng Tirtayasa atau Pangeran Surya merupakan Sultan ke-6 Banten yang juga pahlawan asal Provinsi Banten.

Penasihat DKM Masjid Jami Kalipasir Achmad Sjairodji (71) menyatakan, beberapa relief di masjid tersebut tak pernah diganti selama ratusan tahun.

Baca juga: Sejarah Panjang Masjid Istiqlal: Dicanangkan Soekarno, Diresmikan Soeharto, Direnovasi Jokowi

Relief pemberian Sultan Ageng Tirtayasa berada di puncak masjid. Bentuknya menyerupai api dan berwarna emas.

"Atas ini bukan kubah kan. Ada itu di bagian atas. Itu pemberian Sultan Ageng Tirtayasa," kata Sjairodji saat ditemui, Rabu (21/4/2021).

Menurut Sjairodji, Sultan Ageng Tirtayasa memberikan relief itu ke Masjid Jami Kalipasir karena istri Sultan Ageng Tirtayasa dimakamkan di halaman masjid tersebut.

"Hubungan Sultan Ageng Tirtayasa dengan Masjid Kali Pasir karena di sini ada istrinya yang bernama Ratu Negara," papar Sjairodji.

Makam di area masjid

Berkait makam yang ada di sisi barat masjid, lanjut dia, yakni merupakan pemakaman umum.

Tanahnya sendiri adalah tanah wakaf.

Sjairodji menyebutkan, sejumlah orang yang dimakamkan di pemakaman Masjid Jami Kalipasir setidaknya ada tiga maqom atau tingkatan derajat seseorang.

Tiga maqom tersebut, yakni pendiri Masjid Kalipasir, ulama dan umaro (pemimpin pemerintahan), serta masyarakat umum.

"Para pendiri masjid (yang dimakamkan di Masjid Kalipasir) di antaranya Tumenggung Aria Ramdon, meninggal tahun 1780," ungkap dia.

Baca juga: Menengok Masjid Raya KH Hasyim Ashari yang Bernuansa Betawi

"Aria Tumenggung Suta Dilaga, putra Tumenggung Aria Ramdon, dimakamkan di sini juga tahun 1823," sambung Sjairodji.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com