Seorang pendiri pesantren perempuam pertama se-Jawa, Murtafiah, juga dimakamkan di masjid tersebut.
Kata Sjairodji, Murtafiah termasuk dalam maqom ulama.
Dia menambahkan, pendiri pesantren putri pertama se-Jawa itu merupakan sepupu dari Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani, seorang ulama Indonesia yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram.
"Kemudian umaro-nya, pemimpin pemerintahan, bupati Tangerang pertama dimakamkan di sini. Bernama Raden Akhyar Pena, itu bupati pertama Tangerang," tutur dia.
Baca juga: Sejarah Masjid Cut Meutia, Pernah Jadi Kantor MPRS Sebelum Dijadikan Tempat Ibadah
Maqom ketiga yang merupakan masyarakat umum juga dimakamkan di Masjid Kalipasir.
Sjairodji menyatakan, banyak warga umum yang dimakamkan secara tumpuk-menumpuk karena lahan yang memang terbatas.
"Setiap tahun di makam-makam itu, banyak pengunjung berziarah. Ke siapa pun," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.