Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyalakan Flare hingga Ceburkan Diri ke Bundaran HI, Aksi Pendukung Persija Sebelum Dibubarkan Polisi

Kompas.com - 26/04/2021, 10:15 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

Salah satu suporter dari Tangerang Selatan bernama Eka mengatakan, ia datang bersama teman-temannya karena bahagia Persija dapat menjuarai Piala Menpora 2021.

Baca juga: Letkol Irfan Suri, Awak KRI Nanggala-402, Sang Pengayom Itu Telah Gugur...

Dia pun menceburkan diri ke kolam sebagai bentuk rasa syukur karena Persija juara.

“Kebahagiaan dan bersyukur aja karena Persija menang,” ujar Eka.

Eka datang bersama teman-temannya naik motor. Mereka konvoi dari kawasan Tangerang Selatan.

Personel Brimob Polri bersenjata lengkap pada akhirnya dikerahkan untuk membubarkan massa pada Senin (26/4/2021) dini hari.

Polisi memukul mundur para suporter Persija tersebut.

Selidiki kasus kerumunan, tangkap sejumlah suporter

Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki penyebab kerumunan The Jakmania.

Baca juga: Benyamin-Pilar Resmi Pimpin Tangsel Setelah Dilantik Gubernur Banten

Dia menegaskan, polisi tidak menerima pemberitahuan terkait kegiatan perayaan kemenangan Persija sebelumnya.

“Iya, ini memang tidak ada pemberitahuan kepada pihak kami maupun juga kepada kepolisian yang terdekat sama sekali,” kata Marsudianto kepada wartawan, Senin.

"Iya itu yang lagi kami lakukan penyelidikan, apakah memang ada pihak-pihak yang sengaja mengajak suporter Jakmania untuk bergabung, berkumpul di Bundaran HI ini,” lanjutnya.

Karena itu, dia akan memanggil pengurus Persija untuk dimintai keterangan.

“Nanti pengurusnya juga akan kami periksa, kami ambil keterangan sebagai saksi dulu,” ujar Marsudianto.

Dia menyatakan, polisi akan menegakkan hukum terhadap oknum yang mengajak untuk berselebrasi kemenangan Persija sehingga menyebabkan kerumunan.

Sebab, menurut Marsudianto, para suporter itu telah melanggar protokol Covid-19 sekaligus aturan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta.

“Tentunya yang pasti dengan adanya kumpul-kumpul semacam ini sudah melanggar PPKM ya,” tambahnya.

Baca juga: Epidemiolog: Klaster Perkantoran di Jakarta Naik karena Kebijakan WFH Tak Diterapkan dengan Baik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com