JAKARTA, KOMPAS.com - Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja mengatakan, ada enam poin hasil evaluasi belajar tatap muka dalam periode 7-21 April 2021.
"Pertama selama uji coba, tidak ada (informasi siswa) terkonfirmasi kasus Covid-19," kata Taga saat dihubungi melalui telepon, Selasa (27/4/2021).
Kedua, setelah berjalan selama dua minggu, Taga menyebut, tidak ada bentuk penolakan dari lingkungan di sekitar sekolah.
Baca juga: Dua Jam Sekolah Tatap Muka yang Mengobati Kerinduan...
"Ketiga, orangtua juga mengizinkan anaknya menjalankan PTM," ucap Taga.
Poin keempat, yaitu seluruh guru dan tenaga pendidik di sekolah yang menjalankan uji coba tatap muka sudah menjalani vaksinasi Covid-19.
Kelima, 85 sekolah yang menjalankan uji coba kegiatan tatap muka dipastikan menjalankan protokol kesehatan secara ketat selama masa uji coba.
"Lalu yang terakhir, ini evaluasi yang kami dapati telah terjadi komitmen kerja sama antara stakeholder terkait, yaitu sekolah, Puskesmas, Satpol PP, dan tokoh masyarakat," kata Taga.
Baca juga: Wagub DKI Sebut Tak Ada Temuan Kasus Covid-19 Selama Uji Coba Sekolah Tatap Muka
Taga menyebut, jumlah kehadiran siswa selama uji coba PTM semakin meningkat.
"Tingkat kehadiran tertinggi itu SD, SMK kemudian SMP," ucap dia.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi melakukan uji coba belajar tatap muka mulai Rabu (7/5/2021).
Dalam uji coba tatap muka yang berlangsung 7-29 April 2021, melibatkan 85 sekolah yang sudah lolos penilaian dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta dari sisi sarana prasarana protokol kesehatan maupun kesehatan guru dan tenaga pendidik.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya menyebutkan belajar tatap muka di sekolah akan diperluas jika uji coba pada 85 sekolah berbagai tingkatan berhasil.
"Jika ini berhasil, maka ke depan kita mempertimbangkan untuk memperluas kembali," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (6/4/20121) malam, seperti dikutip Antara.
Baca juga: Wagub DKI: Sekolah Tatap Muka Diperluas jika Uji Coba Berhasil
Namun demikian, dia mengingatkan agar orangtua siswa yang mengizinkan anaknya ikut program ini dan para guru untuk terus mengedukasi dan mengingatkan para siswa, khususnya yang berusia Sekolah Dasar (SD) agar melaksanakan protokol kesehatan secara tertib.
"Yakinkan anak-anak kita bahwa melaksanakan prokes itu tidak sulit, kemudian dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak itu saja cukup untuk menjaga dari COVID-19," tutur Riza.
Riza juga mengharapkan program ini sukses besar mengingat tenaga pendidik sudah mengikuti program vaksinasi yang telah dilaksanakan pemerintah meski belum seluruhnya dari target yang ada sebanyak 183.327 orang.
"Memang untuk guru-guru ini baru mulai akhir Maret, tapi ini akan terus dilaksanakan dan kita tambah terus," ujarnya.
Meski demikian, Riza menyatakan orangtua murid diberikan kesempatan untuk menolak program sekolah tatap muka karena bersifat tidak memaksa.
"Memang masih banyak yang ragu, makannya kita kembalikan ke orangtua, karena ini kan menyangkut kesehatan individu, tentu hak orangtua mengizinkan atau tidak," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.