Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Pihak Pelabuhan Tanjung Priok soal Kehabisan Stok Balon GeNose

Kompas.com - 27/04/2021, 18:35 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Muhammad Tohir memberikan penjelasan terkait layanan Tes GeNose di Pelabuhan yang disebut sempat kekurangan balon.

"Pihak penyelenggara dalam hal ini BOP yang memiliki alat dan menyediakan balon awal-awal itu cuma 500 balon karena memang uji coba," kata Tohir saat ditemui di kantornya, Selasa (27/4/2021).

Layanan Tes GeNose di Pelabuhan Tanjung Priok sudah dibuka sejak awal Maret lalu. Namun saat itu belum banyak penumpang yang mau melakukan Tes GeNose.

Baca juga: Simak, Ini Syarat dan Tarif Tes GeNose di Pelabuhan Tanjung Priok

Tohir mengatakan, terjadi peningkatan penumpang pada April, tepatnya setelah pemerintah mengeluarkan aturan terkait larangan mudik.

"Nah ketika bulan April berbayar itu stoknya standar ya tapi ketika animonya meningkat, karena strategi penumpang dan aturan terkait Lebaran juga akhirnya mereka lebih awal pulang kampungnya," jelas Tohir.

"Jadi jumlahnya meningkat sehingga stoknya yang mungkin kita perkirakan landai, eh berjalan cepat, jadi kehabisan," sambungnya.

Namun, saat ini Tohir memastikan bahwa stok balon sudah kembali terisi.

Adapun jumlah stok balon yang tersedia disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas dari kapal yang beroperasi setiap bulannya.

Baca juga: Soal Antrean Penumpang Tes GeNose, Pihak Pelabuhan Tanjung Priok Sebut Balon Habis

"Tapi sekarang sudah dipenuhi lagi karena mereka bisa langsung beli ke distributornya. Dia menyesuaikan jumlah kebutuhan kapal misal satu bulan ada 8 kapal kira kira range-nya 1.500, jadi stok segitu," tambah Tohir.

Sebelumnya sejumlah calon penumpang yang hendak melakukan tes GeNose di Pelabuhan Tanjung Priok sempat mengantre panjang pada Jumat (23/4/2021).

Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Gita Andreswari mengatakan, hal itu terjadi karena stok balon habis.

"Ya Jumat kemarin, dikarenakan balonnya habis, dan balon ini yang menyediakan pihak Pelindo," kata Gita saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/3/2021).

Gita menjelaskan, saat itu ada tujuh orang petugas yang melayani para calon penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com