Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengunjung Pasar Tanah Abang Rela Berdesakan di Tengah Pandemi demi Beli Pakaian Lebaran

Kompas.com - 02/05/2021, 20:59 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat dipadati pengunjung, Minggu (2/5/2021). Para pengunjung berdesakan mulai dari pintu masuk hingga lorong-lorong kios di pasar itu.

Protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 seperti menjaga jarak fisik dan menghindari kerumunan sulit diterapkan.

Pandemi Covid-19 tampaknya tidak menyurutkan niat warga untuk berbelanja, menjelang Hari Raya Lebaran mendatang.

Amir (26), pengunjung Blok A Pasar Tanah Abang tampak percaya diri menyusuri lorong-lorong pasar selama kurang lebih empat jam pada Minggu siang. Sejak pukul 10.00 WIB, dia yang datang bersama sang kakak dan bersesakan dengan pengunjung lain untuk berbelanja.

Baca juga: Pemprov DKI Berlakukan Sistem Buka Tutup di Pasar Tanah Abang karena Ada Lonjakan Pengunjung

Tujuan utama dia adalah membeli pakaian baru yang akan digunakan pada Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Tadi datang dari jam 10.00 WIB sudah ramai. Makin siang, kacau. Ramai banget hari ini," ujar Amir.

Sambil menunggu antrean masik elevator, Amir menceritakan bagaimana pengunjung tumpah ruah di Blok A hingga Blok B Pasar Tanah Abang. Lorong-lorong di pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu sesak pengunjung. 

Amir dan kakaknya terpaksa berimpitian dengan pengunjung lain. Sesekali dia harus menerobos kerumunan agar bisa berjalan ke kios lain.

"Mau enggak mau, desak-desakan juga pas keliling sama lihat-lihat barang," ujarnya.

Petugas TNI-Polri datang

Akhirnya, datang sejumlah personel TNI/Polri ke area pasar itu. Dengan senjata dan atribut lengkap, petugas menyusuri lorong-lorong seraya meminta pengunjung untuk tidak berkerumun.

Pengunjung diminta menggunakan masker dengan benar dan segera keluar dari pasar jika sudah selesai berbelanja. Tujuannya agar kerumunan di kawasan pasar bisa terurai.

"Tapi tadi sempat lihat TNI sama Brimob bawa laras panjang keliling-keliling, atribut lengkap. Pengunjung pada disuruh pakai masker, jangan kerumunan, suruh cepat-cepat keluar," ungkap Amir.

Amir yang merasa tak ditegur petugas mengabaikan imbauan untuk meninggalkan kawasan Blok A Pasar Tanah Abang.

Alasannya, dia masih harus mencari barang, sekaligus mendampingi kakaknya berbelanja.

"Saya enggak keluar, lanjut aja. Soalnya lagi belanja temenin kakak belanja buat mudik. Ya beli baju, pakaian muslimah, gitu-gitu lah. Buat lebaran," kata Amir.

Amir tak secara lugas mengakui bahwa dia tidak takut tertular Covid-19 saat berkerumun di antara para pengunjung. Namun, dia meyakini bahwa penularan Covid-19 bisa diantisipasi dengan tetap menggunakan masker dan membersihkan tangan dengan hand sanitizer setelah menyentuh suatu benda.

"Gimana ya. Yang penting bawa hand sanitizer sama pake masker sih kalau saya," ujar Amir.

Menurut dia, kawasan Blok A Pasar Tanah Abang mulai berangsur sepi usai petugas gabungan berkeliling dan mengimbau pengunjung segera pulang.

Kondisi tersebut dimanfaatkannya untuk segera mencari barang-barang yang hendak dibeli dan menuntaskan aktivitas belanjanya.

"Mulai rada sepi tuh pas anggota keliling itu. Sekitar jam 14.30 WIB leluasanya. Tapi saya enggak sempat kena tegur petugas yang keliling," ucap Amir.

Baca juga: Mulai Senin, KRL Tidak Setop di Stasiun Tanah Abang!

Pedagang mengaku untung

Seorang pedagang pakaian di area los D, Lantai LG, Blok A Pasar Tanah Abang mengaku lonjakan pengunjung hari ini mendatangan keuntungan yang cukup besar.

Pasar Tanah Abang ditutup pada Lebaran 2020 demi mencegah penularan Covid-19. Alhasil, dia hanya bisa berjualan secara daring dan omzetnya tak sebesar berdagang di kios.

"Sudah beberapa hari ini ramai terus. Ya lumayan pendapatan. Kalau tahun lalu kan tutup, dagang online juga enggak seramai di sini," ujar pedagang yang enggan disebutkan namanya.

Pedagang itu  mengaku tak terlalu khawatir dengan potensi penularan Covid-19 saat berinteraksi dengan para pembeli.

Baca juga: Anies: Kami Anjurkan Warga Datangi Pasar di Jakarta, Selain Tanah Abang

Dia mengaku sudah terbiasa melihat pengunjung yang datang ke kiosnya tanpa menggunakan masker dengan benar.

"Ya ngapain takut juga, yakin saja saya mah. Sudah sering juga orang jalan di sini enggak pakai masker. Mereka pakai masker kalau ada petugas aja, biar enggak didenda," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com