Anies mengatakan, kasus tersebut perlu perhatian serius lantaran saat ini pemerintah sedang membangun kepercayaan masyarakat agar mau menerima vaksin.
Dia berujar, beberapa negara Eropa memang membatasi usia untuk penerima vaksinasi AstraZeneca.
"Diutamakan pada mereka yang berusia di atas 40 tahun bahkan ada yang di atas 60 tahun," ucap Anies.
Anies juga menyampaikan pesan kepada Kemenkes agar membuat tambahan ketentuan screening untuk mencegah terjadinya risiko fatal akibat efek samping vaksin AstraZeneca.
"Karena kita ketahui laporannya ada risiko pembekuan, kalau dilakukan vaksinasi pada orang-orang yang berusia relatif muda," ucap Anies.
Keputusan akan melanjutkan vaksinasi atau menghentikan sementara akan diputuskan oleh Kementerian Kesehatan.
Penyebab pasti kematian Trio, kata Anies, masih dalam penelitian.
"Tapi dari peristiwa ini kita harus memiliki kesimpulan dan harapannya memiliki arah kebijakan seperti apa," ucap Anies.
Saat ini, vaksinasi Covid-19 akan terus dijalankan sampai dengan keputusan dari Kementerian Kesehatan terkait kasus tersebut diberikan.
"Sampai dengan sekarang belum ada perubahan arah kebijakan, gitu," ucap Anies.
Di sisi lain, dosis vaksin AstraZeneca terus berdatangan ke Indonesia.
Terbaru, sebanyak 1.389.600 dosis vaksin AstraZeneca tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (8/5/2021) pagi.
Baca juga: Komnas KIPI: Belum Cukup Bukti Pria Asal Jakarta Meninggal akibat Vaksin AstraZeneca
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dengan penambahan tersebut, ada 6.410.500 dosis vaksin jadi AstraZeneca yang telah tiba di Indonesia.
Komnas KIPI belum bisa mengaitkan meninggalnya Trio adalah terkait vaksinasi.
Menurut Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari, pihaknya belum mendapatkan bukti yang cukup mengenai kasus tersebut.
“Komnas bersama Komda DKI sudah audit bersama pada Jumat yang lalu, dan internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi," kata Hindra, dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, Senin.
Oleh karena itu, investigasi masih terus dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.