TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Satu pria yang diduga melakukan aksi pemerasan bermodus jatah tunjangan hari raya (THR) ke pedagang di kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan telah ditangkap.
Satu pria lainnya masih dalam pengejaran anggota kepolisian.
“Sudah kami tangkap satu orang tadi pagi jam 04.00 WIB,” ujar Kapolres Tangsel AKBP Iman Imanuddin saat dikonfirmasi, Rabu (12/5/2021) siang.
Iman mengatakan, pria yang diamankan berinisial VH (30). Pelaku merupakan warga Ciputat.
“Dugaan pemerasan (untuk pelaku),” tambah Iman.
Baca juga: Preman Minta THR ke Pedagang Pasar Ciputat, Korban: 5 Orang Datang dalam 5 Menit
Sebelumnya, video aksi pemerasan dua pria kepada pedagang di kawasan Pasar Ciputat sempat viral di media sosial pada Selasa (11/5/2021) malam.
Pemerasan itu terjadi pada Selasa sekitar pukul 15.30 WIB.
Kedua pelaku tiba-tiba masuk ke dalam warung dan meminta jatah uang THR kepada dia dan dua penjaga lain di lokasi.
"Jadi dia tiba-tiba datang ke sini, dua orang dan dia minta jatah THR. Terus kami enggak kasih. Dia marah-marah," kata F.
F menyebutkan, dua pria tersebut tak membawa surat apa pun. Mereka juga sempat mengancam para penjaga toko.
Para penjaga warung kelontong itu menolak memberikan uang hasil dagangannya. Pelaku yang tak terima kemudian marah dan mengeluarkan kalimat bernada ancaman.
Baca juga: Dua Pria Paksa Minta Jatah THR Lebaran ke Penjaga Warung di Pasar Ciputat
Terlebih lagi, korban F yang geram secara terang-terang merekam aksi kedua pelaku pemerasan tersebut.
"Toko ini enggak bakal lama, paling tidak satu tahun sudah gulung tikar. Gue tau kok belakang toko ini empang. Jangan salahin gue kalau toko ini dibobol," kata F menirukan perkataan pelaku.
Karena tak berhasil mendapatkan uang, kata F, kedua pelaku pergi meninggalkan warung kelontongnya.
F kemudian berinisiatif menyebarkan video rekaman aksi pemerasan tersebut ke media sosial dengan harapan kedua pelaku bisa segera ditindak.
"Dia ngakunya orang belakang. Warga sini. Saya enggak kenal namanya. Cuma dia setiap tahun ke sini. Selalu kami berdebat (menolak memberi), hampir berantem juga. Jadi kami sudah tahu tujuan dia datang," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.