JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemudik di wilayah Lenteng Agung, Jakarta Selatan kedapatan tidak menjalani karantina setelah kembali dari kampung halaman.
Petugas Satpol PP Jakarta Selatan bersama jajaran kelurahan mendatangi sejumlah kediaman pemudik untuk menempelkan stiker karantina.
Namun, petugas tidak mendapati penghuninya berada di rumah meskipun sudah diminta menjalani isolasi mandiri.
Saat berada di salah satu rumah, Ketua RT 003 RW 002, Zaenal Abidin mengatakan bahwa penghuninya langsung berangkat bekerja di kawasan Cikarang.
Baca juga: Cerita Keluarga Reaktif Covid-19 Seusai Kumpul Bareng Saat Lebaran
Padahal, penghuni rumah tersebut baru tiba dari kampung halamannya pada Minggu (16/5/2021).
"Orangnya sudah pulang semalam, tapi berangkat kerja lagi di Cikarang," ujar Zaenal seperti dikutip TribunJakarta.com pada Senin (17/5/2021).
Menurut petugas, penghuni rumah tersebut diduga membandel karena tidak melaporkan kedatangannya ke pengurus lingkungan dan tidak menjalani isolasi mandiri.
Kendati demikian, petugas Satpol PP beserta jajaran Kelurahan Lenteng Agung tetap menempelkan stiker wajib karantina 14 hari di pintu rumah tersebut.
Sebab, penghuni rumah diketahui tidak membawa surat bebas Covid-19.
Baca juga: Tak Penuhi Syarat, Mobil Plat Merah dari Karawang Dipaksa Putar Balik di Kalideres
Stiker wajib karantina itu baru boleh dilepas dan penghuninya bisa beraktivitas ke luar rumah jika penghuni sudah menjalani pemeriksaan dengan hasil negatif atau non-reaktif Covid-19.
"Jadi kalau pulang suruh lapor pak RT, bawa hasil tes swab antigennya. Ini membandel. Yang berhak copot stiker ini nanti pak RT ya," ujar Anggota FKDM Lenteng Agung, Agus kepada warga.
Adapun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menempel stiker karantina mandiri bagi para pemudik yang baru pulang dari kampung halamannya di masa libur Idul Fitri 1442 Hijriah.
Stiker akan ditempel bila warga belum memiliki surat bebas Covid-19 atau belum mengikuti tes swab antigen.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menginstruksikan camat dan lurah di seluruh wilayah administratif Jakarta untuk proaktif mendata warga yang baru kembali dari mudik Lebaran.
Ia juga meminta aparatur pemerintah proaktif untuk memastikan semua warga yang keluar-masuk lingkungan tetap terkendali.