JAKARTA, KOMPAS.com - Anak anggota DPRD Bekasi, AT (21) tersangka kasus pemerkosaan remaja perempuan membantah tudingan telah melakukan Tindakan Pidana Perdagangan Orang (TPPO) korban untuk prostitusi.
Hal itu dikatakan Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Aloysius Supriyadi saat dihubungi, Selasa (25/5/2021).
"Iya membantah (melakukan TPPO)," ujar Aloysius.
Menurut Aloysius, tersangka mengungkapkan bahwa korban melayani pria hidung belang itu atas kesadaran diri.
Baca juga: Berbagai Kritikan Keras atas Wacana Nikahkan Anak Anggota DPRD Bekasi dengan Gadis yang Diperkosanya
"Kemarin teman-teman wartawan pada nanya (tersangka), kenapa melakukan pemukulan?. (Tersangka jawab) Habis dia (korban) sama teman saya BO (booking order)," kata Aloysius.
Kepala Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi Novrian sebelumnya mengungkapkan, selain memperkosa, AT juga melakukan penyekapan dan dijual korban kepada pria hidung belang.
Novrian menjelaskan, korban yang masih duduk di bangku kelas IX SMP itu disekap di indekost di kawasan Kelurahan Sepanjang Jaya, Bekasi Timur.
Kamar indekost itu disewa pelaku selama sebulan, dari Februari hingga Maret 2021.
Di lokasi itu pula PU diduga diperkosa oleh AT. Terduga pelaku juga memaksa korban untuk melayani pria hidung belang.
"Juga kita menemukan temuan baru. Hasil wawancara kita sama korban, ternyata si anak merupakan korban trafficking," ujar Novrian pada 19 April 2021.
Baca juga: Anak Anggota DPRD Bekasi Mau Nikahi Gadis yang Diperkosanya, Komnas Perempuan Sebut Itu Pemaksaan
"Selama beberapa lama, anak (PU) disekap di dalam kos-kosan dan dia dijual pelaku," sambungnya.
Sebelumnya AT menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota setelah sempat mangkir dari dua pemanggilan oleh penyidik terkait kasus pemerkosaan.
AT dikabarkan melarikan diri Bandung, Jawa Barat setelah adanya pemberitaan yang masif terkait dugaan pemerkosaan yang dilakukan olehnya terhadap PU.
Dia sendiri dilaporkan oleh keluarga korban soal kasus pemerkosaan ke Polres Metro Bekasi Kota pada 12 April lalu.
Ibu korban sebelumnya membenarkan bahwa tersangka merupakan anak seorang anggota DPRD Kota Bekasi.