Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karantina Mikro Dicabut, Warga Ciracas Gelar Syukuran

Kompas.com - 02/06/2021, 15:20 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 06 RW 03 Ciracas, Jakarta Timur, menggelar acara syukuran usai karantina wilayah berskala mikro di lingkungan mereka dicabut, Rabu (2/6/2021).

Ketua RW 03 Sugiman mengatakan, pencabutan masa karantina atau lockdown dilakukan karena kasus Covid-19 di wilayah tersebut telah berkurang jauh, dari 36 kasus positif menjadi dua.

Kedua warga yang masih terinfeksi virus Corona tersebut saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Hari ini kita menggelar acara syukuran kecil-kecilan. Tadi ada pencabutan spanduk pengumuman mikro lockdown," kata Sugiman, seperti dilansir Antara.

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Meledak dalam Dua Minggu Terakhir

Pencabutan spanduk tersebut juga disaksikan oleh pihak kecamatan dan kelurahan Ciracas, ujarnya.

Sugiman menambahkan, meski penerapan karantina mikro telah dicabut, bukan berarti protokol kesehatan (prokes) juga ikut dilonggarkan.

Pihaknya akan tetap memantau pelaksanaan protokol kesehatan warga melalui gugus tugas Covid-19.

"Pengetatan sudah dilonggarkan tapi prokes tetap dijalankan. Kita imbau jangan interaksi dengan orang luar dulu," ujar Sugiman.

Sebelumnya, 36 warga RT 06 RW 03 Ciracas positif Covid-19. Akibatnya, wilayah tersebut harus dikarantina.

Baca juga: Sulit Kejar Target Vaksinasi Covid-19, Menkes: Kami Butuh Bantuan Pemda dan Swasta

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, klaster Covid-19 di Ciracas diduga berasal dari pemudik yang baru pulang kampung usai libur Lebaran.

Selama pemberlakuan karantina mikro, akses keluar-masuk RT 06 RW 03 dibatasi dan diawasi oleh petugas gabungan demi mencegah meluasnya penularan Covid-19.

Klaster Cilangkap dan Cipayung

Klaster Covid-19 dengan jumlah kasus positif yang besar juga terdapat di sejumlah kelurahan di Jakarta Timur, yakni kelurahan Cilangkap dan Bambu Apus. Keduanya berada di Kecamatan Cipayung.

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Cilangkap, tepatnya di RT 003 RW 003 mencapai angka 111, sehingga karantina mikro diterapkan di lingkungan tersebut selama dua minggu.

Evaluasi terakhir menunjukkan bahwa angka kasus positif di RT 003 masih tinggi, yakni 90 kasus. Oleh sebab itu, masa karantina diperpanjang hingga tanggal 14 Juni mendatang.

Baca juga: UPDATE Klaster Covid-19 di Cilangkap: Masih Ada 90 Kasus Aktif, Micro Lockdown Diperpanjang

Berdasarkan hasil penelusuran Satgas Covid-19, penularan virus Corona di permukiman warga RT 003 RW 003 Kelurahan Cilangkap diduga berasal dari kegiatan halalbihalal Idul Fitri 1442 Hijriah.

Sementara itu, klaster keluarga dengan jumlah kasus positif sebanyak 27 orang terdeteksi di kelurahan Bambu Apus. Sebanyak 24 di antaranya dibawa ke Wisma Atlet untuk mendapatkan perawatan.

Pihak RT menyebutkan, 27 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan keluarga besar, seperti dilansir Kompas TV.

Kasus covid-19 klaster keluarga ini berawal dari salah satu orang yang sakit, dan berinteraksi dengan keluarga besar lainnya.

(Antara/ Yogi Rachman, Kompas TV/ Dea Davina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com