Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Crane 45 Ton Terguling di Proyek Rel Ganda Bogor-Sukabumi Masih Diselidiki

Kompas.com - 07/06/2021, 17:15 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jawa Barat angkat bicara soal insiden crane terguling di lokasi proyek pengerjaan rel ganda Bogor-Sukabumi, di kawasan Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat.

Kepala BTP Jawa Barat Erni Basri mengatakan, crane tersebut terbalik ketika sedang mengerjakan pengangkatan rangka atau gelagar jembatan existing, pada Minggu (6/6/2021). Saat itu, kata Erni, kondisi cuaca sedang dalam keadaan hujan.

Erni menyebut, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun terjadi kerusakan pada alat berat itu.

Baca juga: Sebuah Crane Terbalik di Proyek Rel Ganda Bogor-Sukabumi

"Dapat disampaikan tidak ada korban jiwa dari kecelakaan tersebut dan terdapat kerusakan pada alat kerja berupa crane tandano kapasitas 45 ton yang dioperasikan oleh kontraktor pelaksana," kata Erni, dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/6/2021).

Erni mengungkapkan, sebagai upaya penanganan, pihaknya telah melakukan sterilisasi di lokasi kejadian, termasuk memasang safety line dan menutup crane.

Selain itu, sambung Erni, pihaknya juga mendatangkan dua unit crane penolong untuk mengevakuasi crane yang terbalik itu.

"Untuk penyebab kejadian saat ini masih dalam penelitian konsultan pelaksana," sebutnya.

Baca juga: Kontraktor Tertutup, BPBD Kesulitan Dapatkan Informasi Soal Crane Terbalik di Proyek Rel Ganda Bogor-Sukabumi

Sebelumnya, sebuah crane terbalik di proyek pengerjaan rel ganda Bogor-Sukabumi, di kawasan Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (6/6/2021) dan telah viral di media sosial.

Dalam akun Instagram @bogor24update, dituliskan bahwa crane tersebut ambruk karena diduga kontur tanah yang labil di lokasi proyek tersebut.

"Crane itu jatuh saat ingin memindahkan besi jembatan, namun langsung terdengar bunyi dan langsung jatuh," tulis akun itu.

Usai peristiwa itu terjadi, pihak kontraktor pelaksana proyek tersebut masih enggan memberikan keterangan resmi terkait insiden itu.

Senin siang, di sekitar lokasi kejadian sudah dipasang garis pembatas. Crane yang terbalik juga ditutupi terpal biru. Sejumlah wartawan juga tidak diizinkan untuk masuk dan meliput.

“Nanti saya sampaikan ke atasan dulu. Silahkan tunggu," kata salah satu pekerja di sana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Teofilo Francino Freitas mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan informasi mengenai penyebab tergulingnya crane di proyek pengerjaan rel ganda Bogor-Sukabumi, di kawasan Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat.

Teo menyebut, sampai saat ini pihak kontraktor masih tertutup dan enggan memberikan informasi kepada petugas atas peristiwa tersebut.

"Sebab kejadian atau penyebab kejadian belum bisa diketahui secara pasti karena pihak dari proyek tidak bersedia memberikan keterangan," ujar Teo, saat dikonfirmasi.

Namun, kata Teo, berdasarkan informasi sementara, penyebab crane terbalik akibat kontur tanah yang labil setelah diguyur hujan deras.

Ia mengungkapkan, tidak ada korban jiwa ataupun rumah warga yang tertimpa atas kejadian itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com