Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekacauan pada Hari Pertama PPDB Jakarta, Situs Error hingga Bikin Kesal Orangtua Siswa

Kompas.com - 08/06/2021, 09:09 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru berjalan setengah hari, sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI Jakarta sudah banyak masalah.

Masalah tersebut menjadi perhatian Ketua Ombudsman perwakilan Jakarta Raya Teguh Nugroho yang menyebut dua permasalahan menonjol muncul setelah PPDB berjalan setengah hari.

"Bahwa dalam proses pemantauan yang dilakukan oleh Ombudsman Jakarta Raya dalam proses pemantauan, sudah ada dua temuan yang paling menonjol," kata Teguh, Senin (7/6/2021).

Masalah pertama adalah kemampuan server laman PPDB DKI Jakarta sangat tidak mendukung untuk diakses.

Baca juga: Pendaftaran PPDB Jakarta 2021 Kembali Diperpanjang hingga 11 Juni

Kunjungan yang tinggi membuat kemampuan respons laman pendaftaran PPDB menjadi lamban, sehingga banyak calon peserta didik baru (CPDB) gagal melakukan pendaftaran.

Masalah kedua adalah kolom pilihan sekolah yang tak kunjung muncul saat dibuka.

"Ini seperti yang terjadi dua tahun yang lalu, Disdik DKI harus segera menyiapkan mitigasi agar problem ini bisa segera diantisipasi," kata Teguh.

Orangtua siswa khawatir

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Oman Rahman mengatakan gangguan tersebut membuat banyak orangtua siswa yang khawatir anaknya tidak bisa ikut dalam proses seleksi.

Sebab proses seleksi awal adalah seleksi jalur prestasi akademik dan non-akademik untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Baca juga: PPDB Jakarta 2021 Dihentikan Sementara Hari Ini hingga Pukul 12.00 WIB

"Banyak sekali keluhan orangtua masuk, tidak bisa mengakses situs PPDB membuat orangtua siswa was-was," kata Oman.

Untuk itu dia meminta agar Pemprov DKI Jakarta segera mengatasi masalah teknis pendaftaran tersebut apa pun caranya.

Politikus Partai Amanat Nasional ini juga meminta agar proses pendaftaran PPDB diperpanjang karena gangguan sistem ini.

"Kami minta ada perpanjangan waktu pendaftaran, karena PPDB online aksesnya harus optimal," kata dia.

Sempat dihentikan sementara

Laman website pendaftaran PPDB sempat dihentikan sementara untuk proses pendaftaran akun selama dua jam.

Penghentian sementara yang dimulai pukul 16.00-18.00 itu disebut Disdik DKI untuk memperbaiki sistem yang masih tak beres.

Baca juga: Kenapa PPDB Online Jakarta 2021 Error?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com