Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaman dengan Protap Covid-19 di DKI Naik Dua Kali Lipat dalam Seminggu

Kompas.com - 18/06/2021, 15:27 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Alarm tanda bahaya Covid-19 di Jakarta sudah "dibunyikan" oleh sejumlah pihak.

Pada Minggu (13/6/2021), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengadakan apel dadakan pada malam hari untuk mengumumkan bahwa Jakarta ada di fase genting penyebaran virus corona.

Lebih dari 2.000 kasus harian terdeteksi. Tidak lama berselang, yakni pada Kamis (17/6/2021), penambahan kasus harian menyentuh angka 4.144.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengingatkan masyarakat mengenai situasi di Ibu Kota yang ia sebut sedang "tidak baik-baik saja".

Baca juga: Covid-19 di Jakarta Meledak Lagi, Ada 4.144 Kasus Baru Hari Ini, Kedua Tertinggi sejak Pandemi

Rumah sakit dan fasilitas kesehatan kewalahan menampung pasien yang terus meningkat setiap harinya. Hingga Kamis, tercatat sebanyak 22.388 kasus aktif di Ibu Kota.

Sementara itu, Jakarta hanya memiliki total 8.524 tempat tidur isolasi dan 1.186 tempat tidur ICU untuk pasien Covid-19.

"Jumlah orang yang antre masuk rumah sakit makin meningkat. Untuk itu, mari jaga diri," ujar Fadil pada Kamis kemarin.

Secara kumulatif, kasus positif di DKI Jakarta hingga Kamis (17/6/2021) adalah 458.815 kasus, 428.764 di antaranya sembuh dan 7.713 meninggal dunia.

Baca juga: Pasien Covid-19 Melonjak, IDI Jakarta Minta Pemerintah Lunasi Utang ke Rumah Sakit

Pemakaman dengan protap Covid-19

Angka pemakaman menggunakan protokol tetap (protap) Covid-19 meningkat dua kali lipat hanya dalam satu minggu.

Data corona.jakarta.go.id menunjukkan, sebanyak 197 jenazah dimakamkan dengan protap Covid-19 di Jakarta pada tanggal 4-10 Juni 2021.

Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • 4 Juni: 20
  • 5 Juni: 22
  • 6 Juni: 25
  • 7 Juni: 21
  • 8 Juni: 33
  • 9 Juni: 38
  • 10 Juni: 38

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Meledak, Epidemiolog: Solusinya Hanya Lockdown

Sementara itu, pada minggu setelahnya, yakni 11 hingga 17 Juni 2021, terdapat total 395 jenazah yang dimakamkan menggunakan protap Covid-19.

Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • 11 Juni: 47
  • 12 Juni: 51
  • 13 Juni: 64
  • 14 Juni: 54
  • 15 Juni: 88
  • 16 Juni: 82
  • 17 Juni: 9

Adapun kriteria jenazah pasien yang dimakamkan menggunakan protap Covid-19 menurut Keputusan Menteri Kesehatan adalah:

  • Jenazah suspek dari dalam rumah sakit sebelum keluar hasil swab.
  • Jenazah pasien dari dalam rumah sakit yang telah ditetapkan sebagai kasus probable/konfirmasi Covid-19.
  • Jenazah dari luar rumah sakit dengan riwayat yang memenuhi kriteria probable/konfirmasi Covid-19. Hal ini termasuk pasien DOA (death on arrival) rujukan dari rumah sakit lain.

Baca juga: Jakarta Sedang Tidak Baik-baik Saja, Ini Sebaran Zona Merah di DKI

Beberapa panduan dan tata cara menguburkan jenazah pasien Covid-19 adalah:

  • Jenazah dimandikan setelah tindakan disinfeksi.
  • Kemudian, jenazah dimasukkan ke dalam kantong jenazah atau kantong plastik dan diikat rapat.
  • Apabila diperlukan peti, peti ditutup rapat dan disegel.
  • Jenazah hendaknya segera dikubur atau dikremasi dalam waktu tidak lebih dari 24 jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com