Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Sedih Lihat Banyak Anak Kecil di Wisma Atlet, Ada yang Dipasang Selang

Kompas.com - 23/06/2021, 15:12 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan Covid-19 juga terjadi pada anak-anak. Mereka kini harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Misalnya terjadi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta. Salah satu pasien di RS Wisma Atlet, James Andi Parinding, menyaksikan sendiri banyaknya anak-anak yang dirawat di sana.

"Di Wisma Atlet itu jujur banyak sekali anak-anak kecil dan balita," kata James kepada Kompas.com, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: Wisma Atlet Penuh, Pasien yang Masih Positif Covid-19 Diminta Pulang

James masuk ke RS Wisma Atlet pada 11 Juni lalu. Ia keluar dari RS Wisma Atlet pada 21 Juni.

Selama dirawat di sana, James mengaku miris karena terus menyaksikan banyaknya pasien anak, bahkan bayi.

"Di bawah 10 tahun sama balita yang masih 11 bulan juga banyak," kata James.

Menurut James, anak-anak itu umumnya didampingi oleh orangtuanya yang juga positif Covid-19.

"Mungkin kena dari orangtuanya," kata dia.

James menambahkan, banyak pasien anak itu hanya mengalami gejala ringan sehingga masih bisa bermain bersama anak sebayanya di lapangan RS Wisma Atlet.

Namun, ada juga yang dalam kondisi berat sampai harus dipasangi selang untuk bantuan pernafasan.

"Saya sama adek saya waktu masih di RSDC itu sempat ketemu dengan seorang bapak yang sedang mengendong anaknya sekitar umuran 2 tahun, di mana anak kecil di pasangin alat berupa selang yang ada di hidung anak kecil itu," ucap James.

"Saya sedih sekali lihat anak kecil yang tidak tau apa-apa bisa terpapar Covid-19," sambungnya.

Baca juga: Anies: Besar Kemungkinan Varian Baru Covid-19 Mudah Menularkan Anak-anak

Capai 10 persen

Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta Letkol Laut M Arifin mengakui ada kenaikan jumlah pasien anak-anak dalam beberapa waktu terkahir.

Ia menyebut, jumlah pasien anak-anak yang kini dirawat di RS Wisma Atlet mencapai 10 persen dari total pasien.

"Ada anak-anak, cukup banyak lah kira-kira 10 persen," kata Arifin saat dihubungi, Senin (21/7/2021) lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com