Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompleksnya Penanganan Banjir akibat Luapan Sungai Ciliwung Selama Masa Kepemimpinan Anies

Kompas.com - 25/06/2021, 07:06 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sungai Ciliwung kerap dijadikan kambing hitam oleh pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta setiap Ibu Kota dilanda banjir.

Banjir terakhir yang menggenangi DKI Jakarta tepatnya di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada 23 Juni 2021, juga disebut karena luapan Sungai Ciliwung.

Lantas, seperti apa usaha Pemerintah DKI Jakarta dalam menangani banjir akibat luapan Sungai Ciliwung?

Baca juga: Sungai Ciliwung yang Disebut Biang Banjir Jakarta, Ternyata Punya Pesona

Gubernur DKI Anies Baswedan hendak menormalisasi Ciliwung pada 2018, setelah proyek itu berhenti sementara pada tahun sebelumnya.

Namun, saat itu, dia menggunakan istilah yang berbeda dengan gubernur-gubernur pendahulunya.

Anies memperkenalkan istilah baru, yakni naturalisasi.

Baca juga: Janji-janji Anies yang Dipertanyakan, dari Hentikan Reklamasi hingga Laksanakan Naturalisasi Sungai

Tak hanya beda istilah, skema penanganan Sungai Ciliwung juga sempat akan digarap dengan hal yang berbeda.

Presiden Joko Widodo yang saat itu masih menjadi Gubernur DKI sempat menormalisasi Ciliwung dengan cara melebarkan sungai dengan memasang turap beton, pada tahun 2013-2017.

Anies kemudian hanya menyetujui pelebaran sungai, tapi menolak betonisasi pinggir sungai.

Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayan itu, betonisasi dapat merusak ekosistem sungai.

Baca juga: Saat Naturalisasi Sungai ala Anies Tidak Maksimal dan Jakarta Tergenang. . .

Di satu sisi, menurut Anies, naturalisasi dapat menghidupkan ekosistem sungai.

Air sungai akan dijernihkan sehingga bisa menjadi habitat hewan.

"Kalau makhluk-makhluk bisa hidup di sana, artinya polusi juga rendah. Dan itu yang akan kita lakukan," ujar Anies di Monas pada 2 Mei 2019.

Meski sudah mengenalkan istilah baru itu, tetapi naturalisasi Ciliwung tak kunjung terlaksana bahkan hingga saat ini.

Baca juga: Heboh Penghapusan Normalisasi, Apa Kabar Naturalisasi Sungai ala Anies?

Padahal, pada tahun 2020, Jokowi menginstruksikan normalisasi semua sungai di Jakarta dilanjutkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com