Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saat PPKM Mikro Saja Usaha Kami Turun 60 Persen, Entah Bagaimana dengan PPKM Darurat..."

Kompas.com - 01/07/2021, 16:45 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

"Senang kalau aturannya bisa lebih tegas. Khawatir juga karena sedang hamil tua, tapi di lingkungan sekitar sudah banyak yang terpapar. Jadi khawatir kalau keluar rumah dan terpaksa beraktivitas," kata dia.

Meski mendukung kebijakan ini, Syafa mengaku khawatir dengan perekonomian keluarganya.

Sebab, pada aturan-aturan yang diberlakukan sebelumnya, perekonomian keluarganya terkena dampak yang cukup besar.

"Yang dikhawatirkan dari kebijakan ini itu dampaknya pada perekonomian masyarakat. Sebelumnya, banyak karyawan yang gajinya dipotong atau di-PHK. Sebal, dengan perusahaan yang mengambil kesempatan dengan sengaja memotong gaji karyawan. Semoga gaji suami saya juga enggak dipotong lagi, "harapnya.

Baca juga: PPKM Darurat di Jakarta Berlaku Mulai 3 Juli, Simak Bedanya dengan PPKM Mikro

Sementara itu, Zeni, warga Tangerang, menyatakan bahwa kebijakan ini bagus untuk karyawan perusahan di Jakarta seperti dirinya, tetapi tidak bagi karyawan pabrik maupun pedagang.

"Kebijakan ini bagus untuk saya, tapi kebijakan ini tidak menyentuh pekerja di bidang pabrik seperti kakak saya. Dia tetap harus bekerja, walaupun sebenarnya khawatir dengan keadaan Covid-19 saat ini, " ujarnya.

Selain pekerja pabrik, Zeni juga menyoroti pekerjaan Ibunya yang berdagang di pasar.

"Bukan PPKM saja, tapi sejak lama kebijakan pembatasan-pembatasan yang ada memang sudah menuruni omzet Ibu saya, karena dagangannya menyuplai rumah makan dan warung, sedangkan jam operasional mereka dibatasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com