Seorang dokter yang bekerja di RS Islam Jakarta, Jack Pradono, mengatakan pada pertengahan Juni lalu bahwa pihak rumah sakit mulai menolak pasien yang datang.
"DI @rsijcempakaputih mulai tadi malam, Kami menolak pasien CoVid-19 baru karena tempat penuh, baik di paviliun isolasi maupun di ICU," tulis Jack di akun Instagram-nya pada Minggu (13/6/2021).
Jack telah mengizinkan Kompas.com untuk mengutip tulisan tersebut.
"Jadi bilamana ada orang dalam yang sakit, bahkan bila keluarga inti dari karyawan yang sakit Covid-19 hari ini, kami tidak akan bisa merawatnya," sambung Jack.
Bersama unggahan itu, ia pun mengajak para lulusan baru akademi keperawatan untuk bergabung sebagai relawan karena rumah sakit tersebut mulai kekurangan tenaga kesehatan.
"Kami butuh sekitar 48 orang nakes. Sila hubungi dan dm cv ke SDI kami: @ekoyulianto," tulisnya.
Baca juga: Lapor Covid-19 Frustrasi Lihat Pasien Telantar karena RS Kolaps di Mana-mana
Penuhnya fasilitas kesehatan ini membuat banyak pasien tidak tertampung dan mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
Akhirnya, mereka harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Tak sedikit dari pasien ini mengalami kondisi kritis saat isolasi mandiri dan meninggal di rumah.
Koalisi Lapor Covid-19 melaporkan, sepanjang Juni 2021, setidaknya 265 warga yang terpapar Covid-19 meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.
"Fenomena ini menjadi potret nyata kolapsnya fasilitas kesehatan yang menyebabkan pasien Covid-19 kesulitan mendapatkan layanan medis yang layak," tulis Lapor Covid-19 dalam keterangannya.
"Situasi ini diperparah oleh komunikasi risiko yang buruk, yang menyebabkan sebagian masyarakat menghindari untuk ke rumah sakit dan memilih isolasi mandiri," tulis Lapor Covid-19.
Baca juga: Alarm Kembali Berbunyi, Jakarta Kini Darurat Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19