Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusun Pasar Rumput Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19, Ini Respons IKAPPI

Kompas.com - 08/07/2021, 19:44 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mewanti-wanti terkait protokol kesehatan (prokes) di Rumah Susun (rusun) Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, yang akan dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19.

Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI Muhammad Ainun Najib mengatakan, pihaknya menerima banyak laporan kekhawatiran dari para pedagang terkait risiko penularan Covid-19 dari pasien ke pedagang.

"Sebenarnya dari awal konsep hunian dan pasar itu tidak bisa disatukan, tetapi ini sudah terjadi," kata Ainun dalam keterangannya, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Jokowi: Rusun Pasar Rumput Segera Beroperasi, Bisa Tampung 8.010 Pasien Covid-19

IKAPPI berharap pemerintah, terutama PD Pasar Jaya, mencari solusi agar tidak ada dampak dari penyebaran Covid-19 pascadinyatakan bahwa Rusun Pasar Rumput menjadi tempat isolasi.

"Pertama, memperkuat protokol kesehatan di Pasar Rumput dan sekitarnya," ucap Ainun.

Kedua, meminimalkan adanya pertemuan antara suspek Covid-19 dengan pedagang pasar.

"Harus ada zonasi dan area yang untuk memungkinkan tetap berdagang senyaman mungkin," lanjut Ainun.

Suasana di dalam Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2019)KOMPAS.COM/WALDA MARISON Suasana di dalam Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2019)

Ketiga, IKAPPI meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi kekhawatiran penurunan omzet pedagang pasar.

Efek difungsikannya rusun menjadi tempat isolasi adalah pasar akan menjadi sepi karena pembeli tidak berani datang ke Pasar Rumput.

"Atau peralihan zonasi perpindahan dari tempat dagang ini di tempat dagang yang dipersiapkan," kata Ainun.

Baca juga: Video Viral Anggota Paspampres Datangi Mapolres Jakbar, Kapolres: Permasalahan Sudah Selesai

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meninjau kesiapan Rusun Pasar Rumput sebagai lokasi isolasi mandiri pasien Covid-19, Rabu (7/7/2021) malam.

Dalam kunjungannya Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito.

"Untuk mengecek kesiapan Rusun Pasar Rumput dalam rangka penggunaannya untuk isolasi pasien pasien Covid yang bergejala ringan dan OTG," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Berdasarkan hasil peninjauan, Tower 1 Rumah Susun Pasar Rumput diperkirakan mampu menampung 2.060 pasien.

Kemudian, tower 2 dan tower 3 sebanyak 5.950 pasien.

Seluruh persiapan ruangan di rusun tersebut ditargetkan rampung dalam 2-3 hari ke depan.

"Kita harapkan dengan persiapan-persiapan seperti ini kalau memang terjadi lonjakan kita sudah ada kesiapan," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com