Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Jakarta, antara Lanjutkan Megaproyek atau Tangani Pandemi Covid-19

Kompas.com - 09/07/2021, 09:11 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi keuangan Pemprov DKI Jakarta di tengah pandemi Covid-19 menjadi sorotan sejumlah anggota DPRD DKI. Isu soal pendapatan daerah yang tidak mencapai target dan belanja daerah untuk kebutuhan Covid-19 yang makin besar santer terdengar.

Hal itu membuat beberapa anggota legislatif di Kebon Sirih mulai bersuara soal anggaran. Mereka mempersoalkan apakah Pemprov DKI Jakarta akan memprioritaskan program pembangunan atau menyelamatkan warga Jakarta dari pandemi Covid-19.

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan, wacana pergeseran anggaran sudah digelar sejak Jumat (2/7/2021).

Baca juga: Terdampak Pandemi Covid-19, Pemprov DKI Mulai Bahas Refocusing Anggaran

"Mereka (Pemprov DKI) sudah merencanakan sejak hari Jumat yang lalu, mereka sedang menghitung secara teknis pos-pos mana yang tidak bisa dilaksanakan secara waktu," kata dia pada Selasa pekan ini.

Dia menyebutkan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun ini kondisinya berbeda dari tahun lalu. Tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta dengan mudah mengalihkan anggaran nonprioritas untuk dijadikan dana penanganan Covid-19.

Tahun 2021 hampir semua program yang masuk dalam APBD adalah prioritas, sehingga akan sangat sulit untuk menggeser anggaran yang sudah dialokasikan di tempat tertentu.

"Kalau dulu kan yang enggak prioritas banyak seperti kegiatan sosialisasi, gampang kami refocusing, kalau sekarang hampir semuanya prioritas," kata politisi Partai Demokrat itu.

Namun, yang lebih penting dari itu, kata Mujiyono, apakah uang yang ada saat ini bisa digeser? Mengingat pencapaian pendapatan daerah pada pertengahan Juni lalu baru mencapai 28 persen.

"Refocusing itu hanya menggeser angka, menggeser peruntukan. Yang paling penting apa? Cash flow-nya! Percuma geser-geser, tapi duitnya enggak ada," kata dia.

Anggaran proyek JIS, TIM, dan Formula E agar digeser

Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai tidak sulit untuk melakukan refocusing anggaran di DKI Jakarta. Sejumlah megaproyek yang memakan anggaran triliunan rupiah seperti pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), dan penyelenggaraan Formula E bisa saja dipindahkan untuk penanganan Covid-19.

Dia meminta Pemprov DKI Jakarta rasional dalam menentukan pergeseran anggaran. Misalnya penyelenggaraan Formula E yang pasti tidak akan terselenggara selama pandemi Covid-19 belum tertangani.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (15/7/2019)RYANA ARYADITA UMASUGI Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (15/7/2019)

"Cara pandangnya itu musti kita samakan, apakah nanti Dewan, apakah Formula E darurat yang harus segera dilaksanakan? Katakanlah tidak, kenapa tidak dilakukan refocusing?" kata Gembong.

Proyek yang menelan anggaran triliunan rupiah juga ada pada revitalisasi TIM dan pembangunan JIS. Jika memang sangat diperlukan, Gembong berharap Pemprov DKI bisa menghentikan sementara pembangunan JIS dan memprioritaskan keselamatan warga Jakarta dari pandemi.

"Pertimbangannya untuk kemanusiaan, menjaga stabilitas ekonomi, menjaga stabilitas kesehatan masyarakat Ibu Kota," kata Gembong.

Anggaran Formula E mencapai Rp 1,6 triliun. Jumlah itu setara dengan anggaran penyaluran bantuan sosial tunai (BST) empat tahap dari Januari-April 2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com