Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat, Besok Pagi Jalan Fatmawati Jakarta Selatan Masih Disekat

Kompas.com - 12/07/2021, 21:45 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyekatan jalan dalam rangka PPKM darurat masih akan digelar di Simpang Fatmawati, Jakarta Selatan pada Selasa (13/7/2021) pagi.

Hal ini dilakukan sebagai upaya sosialisasi PPKM Darurat sekaligus menganalisa situasi lalu lintas di titik tersebut.

"Pada hari Senin dan Selasa, kami terus melakukan evaluasi. Kita analisa dulu situasi lalu lintas, kita cek secara random, siapa saja yang melintas," kata Kabag Ops Dit Lantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali saat dihubungi Senin (12/7/2021) malam.

Berdasarkan kondisi lalu lintas pagi tadi, aturan penyekatan di Simpang Fatmawati masih fleksibel atau menyesuaikan keadaan.

Baca juga: Masih Percobaan, Penyekatan Jalan Fatmawati dan Antasari Berlangsung Dua Jam

"Ternyata di Simpang Fatmawati itu, kalau pagi hari banyak pekerja bidang esensial dan kritikal. Maka tadi kami biarkan melintas dahulu hingga pukul 08.30 WIB," ungkap Dermawan.

Setelah pukul 08.30 WIB, lanjut Dermawan, titik tersebut akan kembali dilakukan penyekatan. Masyarakat yang boleh melintas hingga pukul 10.00 WIB hanya tenaga kesehatan, dokter, dan perawat.

Skema waktu penyekatan tersebut, kata Dermawan, akan kembali digunakan pada penerapan esok hari, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Polisi Sekat Jalan Fatmawati dan Antasari, Jakarta Selatan

Masyarakat yang ingin melintas pun harus memperlihatkan surat tanda registrasi pekerja (STRP).

Dermawan menegaskan tidak menutup kemungkinan adanya perubahan aturan kembali, mengingat saat ini masih dalam masa evaluasi.

"Bisa saja ada perubahan. Bisa sana nantinya kita melakukan penyekatan pukul 08.30 WIB sampai 23.00 WIB, yang boleh melintas hanya tenaga kesehatan, kritikal, esensial, dan keadaan darurat, " jelas dia.

Lebih lanjut Dermawan mengatakan, penyekatan ini dilakukan bertujuan untuk memastikan pengendara yang memasuki wilayah DKI Jakarta merupakan pekerja dari sektor esensial dan kritikal.

"Ini dilakukan untuk mengurangi mobilitas masyarakat," tegas dia.

Untuk diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya melakukan penyekatan di 72 titik dari sebelumnya 63 titik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com