Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Misteri Jasad Perempuan Terbakar di Cisauk: Korban Pembunuhan Berencana oleh Mantan Pacar

Kompas.com - 14/07/2021, 09:55 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan, polisi akhirnya mengungkap kasus temuan sesosok jasad dalam kondisi hangus terbakar di Desa Suradita, Cisauk, Tangerang.

Jasad yang ditemukan warga pada Jumat (9/7/2021) pagi itu adalah seorang perempuan muda berinisial SZ (19). Dia dibunuh oleh pemuda berinisial DS (20), bersama rekannya UT (42).

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin menjelaskan, kedua pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan berencana.

Sebab, DS dan UT sudah menyusun rencananya untuk bisa menghabisi nyawa SZ, sekaligus membakar jasadnya.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Berencana di Cisauk: Mulanya Sakit Hati karena Lamaran Ditolak

"Kedua pelaku sudah merencanakan dari awal memang sejak hari Senin (5/7/2021), sampai dengan pelaksanaan eksekusinya di hari Kamis malam," kata Iman dalam jumpa pers di Cisauk, Selasa (13/7/2021).

Menurut Iman, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), 338 KUHP, 170 ayat 3 KUHP dan 365 KUHP atas kasus pembunuhan berencana tersebut.

Motif sakit hati

Iman mengungkapkan, kasus pembunuhan berencana tersebut berawal dari rasa sakit hati tersangka DS kepada korban yang merupakan mantan pacarnya.

Berdasarkan hasil penyelidikan, DS sakit hati dan kecewa lantaran lamaran pernikahannya ditolak oleh keluarga SZ.

"Motif yang ada karena tersangka merasa sakit hati ketika lamarannya ditolak oleh korban," kata Iman.

Baca juga: Pembunuh Sekaligus Pembakar Jasad Wanita di Cisauk Mengaku Terinspirasi Film

DS yang merasa kecewa dan dipenuhi amarah, lalu mengajak teman dekatnya, UT untuk membunuh SZ demi membalas rasa sakit hatinya.

Rencana pembunuhan tersebut, kata Iman, mulai dipersiapkan pada 5 Juli 2021. Kedua tersangka mencari cara untuk menghabisi korban, sekaligus menentukan lokasi eksekusi.

DS dan UT juga mengatur waktu pertemuan dengan SZ dengan alasan membahas kelanjutan hubungan mereka. Ketiganya sepakat bertemu pada 8 Juli 2021 malam.

"Dua-duanya bersama-sama, dari sejak hari Senin memang sudah merencanakan. Tapi yang punya niat dari awal adalah DS, kemudian yang mencarikan tempatnya UT," ungkap Iman.

Setelah rencana matang dan perlengkapan selesai dipersiapkan, kata Iman, DS menjemput korban di tempat kerjanya dan membawanya ke kawasan perkebunan di Desa Suradita, Cisauk, Tangerang.

Terinspirasi adegan film

Sesampainya di lokasi, ketiganya berbincang singkat sebelum akhirnya DS dan UT langsung mengeksekusi rencana pembunuhannya.

Korban SZ dicekik dan diinjak oleh DS dan UT hingga tewas. Setelah itu, kedua tersangka langsung menyeret jasad korban ke lokasi pembakaran yang sudah dipersiapkan oleh UT.

Baca juga: Mantan Pacar Jadi Otak Pembunuhan Berencana Wanita yang Jenazahnya Dibakar di Cisauk

Jasad SZ kemudian dibakar menggunakan ranting dan daun kering yang sudah dipersiapkan. Usai melancarkan aksinya, kedua tersangka langsung meninggal jasad SZ yang sudah hangus terbakar.

"Dicekik, kemudian lehernya juga diinjak. Setelah itu langsung dibakar," kata Iman.

Iman mengatakan, kedua tersangka mengaku rangkaian pembunuhan berencana yang dipersiapkan dan dilakukan keduanya terinspirasi dari adegan film.

"Tergali dalam proses penyidikan bahwa tersangka terinspirasi oleh pemberitaan kemudian film," ungkap Iman.

Cara kedua tersangka menghabisi nyawa korban hingga membakar jasadnya, seluruhnya mengikuti adegan film yang ditonton mereka.

"Crime imitation model, model peniruan kejahatan. Di mana kejahatan terjadi modusnya dengan meniru apa yang mereka lihat di televisi," tutur Iman.

Kini, kedua tersangka sudah mendekam di ruang tahanan Polres Tangerang Selatan untuk mempertanggung jawabkan tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukannya.

"Ancaman pidananya maksimal seumur hidup dan atau 20 tahun penjara," pungkas Iman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com