DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Depok, Jawa Barat, menyatakan bahwa puskesmas mulai kewalahan di tengah pandemi Covid-19. Selain pasien Covid-19 yang terlampau banyak dan pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk, puskesmas juga keteteran karena sebagian petugasnya terpapar Covid-19.
"Setiap puskesmas ada saja yang kena," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, kepada Kompas.com, Kamis (15/7/2021).
"Akhirnya banyak yang bergantian karena harus diatur tenaganya," lanjut dia.
Baca juga: Banyak Warga Isoman Meninggal, Dinkes Depok Singgung RS Penuh dan Curigai Varian Baru
Novarita tak memberikan jumlah pasti tenaga kesehatan di puskesmas yang saat ini terpapar Covid-19. Ia hanya memperkirakan bahwa sedikitnya 10 persen tenaga kesehatan di 38 puskesmas yang tersebar di Depok terpapar Covid-19 saat ini.
Jumlah ini lebih dari cukup untuk membuat kerja puskesmas terhambat. Padahal, puskesmas mesti mengurusi pasien Covid-19, memantau mereka yang isolasi mandiri, meresepkan obat, sampai mencari RS rujukan dan mengurus vaksinasi Covid-19 yang sedang digencarkan.
Itu baru urusan penyakit Covid-19. Masih ada layanan lain yang tak serta-merta libur karena pandemi.
"Makanya jadi puskesmas agak-agak kewalahan karena melayani banyak kegiatan," kata Novarita.
"Kalau ada yang sedang terkena Covid-19, poli harus tutup dulu, misalnya poli ibu hamil yang tadinya buka seminggu dua kali, hanya jadi satu kali. Atau layanan imunisasi sekali saja bukanya, tidak setiap hari," ujar dia.
Baca juga: Dinkes Depok: Pasien Covid-19 yang Masuk RS Kini Sangat Dipilah-pilah
Camat Pancoran Mas, Utang Wardaya, juga pernah menyampaikan situasi itu ketika dikonfirmasi soal salah satu warganya yang mengalami disabilitas tak kunjung disambangi untuk dites PCR meskipun kontak erat dengan pasien Covid-19.
Warga itu akhirnya wafat di rumah dengan status suspek dan keluarga mengaku tak pernah dikirimi obat. Di sisi lain, Pancoran Mas merupakan salah satu kecamatan episentrum Covid-19 di Depok, selain Beji, Cimanggis, dan Sukmajaya.
"Itu (menjemput pasien Covid-19 disabilitas) pernah saya lakukan sebelum kondisi darurat sekarang. Sekarang tim tenaga kesehatannya banyak yang terpapar," kata Utang pekan lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.