Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Depok: Pasien Covid-19 yang Masuk RS Kini Sangat Dipilah-pilah

Kompas.com - 15/07/2021, 12:58 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Depok, Jawa Barat, menyebutkan bahwa pasien Covid-19 yang dapat dirawat di rumah sakit (RS) kini dipilah-pilah. Hal ini sehubungan sangat terbatasnya ketersediaan tempat tidur di RS dibanding dengan jumlah pasien Covid-19 yang ada saat ini.

"Dipilah-pilah sekali. Yang masuk rumah sakit adalah yang berat dan kritis," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, kepada Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

"Memang tidak memungkinkan semuanya masuk rumah sakit. Luar biasa meningkat di akhir Juni dan di awal Juli ini," lanjut dia.

Baca juga: Lansia Ditemukan Meninggal Dalam Ruko di Depok, Hasil Tes Antigen Reaktif Covid-19

Sekarang, pasien Covid-19 bergejala sedang pun, kata Novarita, terpaksa harus menjalani isolasi mandiri. Padahal, mereka yang bergejala sedang mengalami penurunan saturasi oksigen di bawah normal (<95), mengalami sesak napas ringan, dan sejumlah gejala lain yang membutuhkan pemantauan.

Sementara itu, Novarita mengakui bahwa sumber daya puskesmas yang semestinya jadi garda terdepan pemantauan pasien isolasi mandiri, juga sudah kewalahan karena banyaknya pekerjaan serta sejumlah petugas terpapar Covid-19.

"Saat ini keterisian tempat tidur isolasi 89,76 persen dari 1.084 tempat tidur," ujar Novarita.

"Khusus ICU, dari 137 yang ada di Depok, 95,62 persen telah terisi," tambahnya.

Situasi itu menyebabkan kian banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri. Kemarin, misalnya, seorang pasien Covid-19 asal Harjamukti, Cimanggis, mendadak mengalami perburukan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Namun, rumah sakit yang dituju tak bisa menerimanya lantaran mengalami overkapasitas.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit berikutnya dengan harapan bisa memperoleh perawatan, korban meninggal dunia di ambulans.

Baca juga: Tiba-tiba Drop Saat Isoman, Pasien Covid-19 asal Depok Wafat di Ambulans Usai Ditolak RS

Di Depok, sedikitnya telah terjadi 25 kematian pasien Covid-19 di luar fasilitas kesehatan, berdasarkan data yang dihimpun koalisi warga Lapor Covid-19 melalui laporan yang diterima dan dari pemberitaan media massa yang terverifikasi.

Jumlah sesungguhnya berpotensi lebih tinggi, sebab tak seluruh kematian pasien Covid-19 di luar fasilitas kesehatan terpantau dan terlaporkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com