BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, masih ada sejumlah warganya yang tidak memercayai Covid-19.
Ketika sakit, mereka memilih tetap tinggal di rumah, tidak mau dievakuasi ke tempat isolasi.
Akibatnya, banyak pasien yang meninggal di rumah, padahal mereka terpapar Covid-19.
"Ya masih ada (yang meninggal), kalau hilang belum, orang sekarang masih banyak ambulans ngambil (jenazah)," ujar Rahmat kepada wartawan, Senin (19/7/2021).
Baca juga: Ragam Hoaks tentang Covid-19, Chip Dimasukkan ke Vaksin hingga Pasien Di-Covid-kan di Rumah Sakit
Rahmat bercerita, salah satunya terdapat keluarga di Bekasi Utara yang tidak mau dievakuasi ke rumah sakit. Ayah di keluarga tersebut kemudian meninggal dunia.
"Kemarin ada di Bekasi Utara, keluarga, anak sama bapak, bapaknya tidak mau dievakuasi untuk isoman (isolasi mandiri), bapaknya meninggal," ujar Rahmat.
Setelah sang ayah meninggal, kata Rahmat, barulah anaknya mau dibawa ke klinik untuk mendapatkan perawatan. Si anak baru percaya bahwa Covid-19 itu ada setelah ayahnya meninggal.
Baca juga: Video Viral Satpol PP Bentak dan Ancam Pemilik Angkringan di Pamulang Saat Lakukan Penertiban
"Tadinya seolah-olah tidak percaya Covid-19 itu benar ada, masih banyak orang seperti itu yang mengganggap bahwa Covid-19 ini enggak ada. Makanya saya bilang kan, kalau orang terdekat kena itu baru sadar," ungkapnya.
Adapun total kasus Covid-19 di Kota Bekasi hingga 17 Juli 2021 sebanyak 70.890 kasus.
Dari total kasus, 66.407 orang sudah selesai isolasi atau sembuh dan 916 pasien meninggal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.