Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Anak Nasional 2021, KPAI Soroti Kekerasan hingga Perkawinan di Bawah Umur

Kompas.com - 22/07/2021, 21:36 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli menjadi momen untuk memperhatikan pemenuhan hak-hak anak.

Namun, sampai saat ini, masih ada beberapa persoalan yang dialami anak-anak dan menjadi sorotan.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Putu Elvina mengatakan, salah satu persoalan menjadi perhatian saat ini adalah berkait kesehatan anak di tengah pandemi Covid-19.

"Sejak pandemi upaya perlindungan anak memiliki tantangan sendri, terutama pemenuhan hak kesehatan karena angka sekitar 12 persen dari anak-anak terpapar Covid-19. Tentu berbagai upaya harus dilakukan agar generasi penerus bangsa bisa terlindungi," ujar Putu Elvina saat dihubungi, Kamis (22/7/2021).

Baca juga: Pemkot Tangerang Agendakan Vaksinasi Usia 12-17 Tahun Digelar Jelang Hari Anak Nasional

Selain soal kesehatan terhadap anak, problem lainnya yang tak kalah serius yakni mengenai kekerasan seksual maupun fisik pada anak-anak.

Adapun kasus yang turut disorot yakni terkait pekerja dan perkawinan anak yang masih saja terjadi di Jabodetabek serta di beberapa wilayah Indonesia.

"Selain masalah kesehatan, kita masih dihadapkan untuk menurunkan angka kekerasan terhadap anak, penurunan pekerja anak, serta pencegahan perkawinan usia anak. selama pandemi isu tersebut memiliki causalitas yang dalam menyumbang kenaikan angka yang cukup signifikan," kata Putu Elvina.

Baca juga: Rayakan Hari Anak Nasional, Galeri Nasional Adakan Virtual Tour Gratis

Putu Elvina mengatakan, angka pekerja anak saat ini diperkirakan mencapai sekitar 6 persen dari estimasi jumlah anak usia 10 hingga 17 tahun.

Berdasarkan data KAPI secara global, tahun 2020 mencatat angka 6.519 kasus perkawinan anak. Angka tersebut lebih tinggi dibanding 2019 lalu yang mencapai 4.369.

"Satu lagi masalah ancaman putus sekolah. Namun, ini saya belum mendapat datanya, namun wajib diwaspadai," kata Putu Elvina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com