Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nakes di Kota Bogor Bertumbangan, 400 Orang Jalani Isolasi Saat Ini

Kompas.com - 23/07/2021, 16:42 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber Kompas.id

BOGOR, KOMPAS.com - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa-Bali sejak awal Juli lalu ternyata belum terbukti ampuh menekan penularan Covid-19.

Di Kota Bogor, Jawa Barat, tercatat peningkatan 29.000 kasus Covid-19 selama penerapan PPKM sejak 3 Juli 2021.

Kondisi pandemi yang makin parah ini membuat tenaga kesehatan (nakes) kewalahan dan kemudian menghadapi risiko keterpaparan yang lebih besar.

Banyak dari mereka menanggung beban ganda karena harus menggantikan rekan yang sakit karena terpapar virus corona. Di saat yang bersamaan, jumlah pasien terus meningkat.

”Nakes kelelahan, imun turun sehingga mudah terpapar," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, Kamis (22/7/2021), dilansir dari Kompas.id.

Baca juga: Kota Bogor Terapkan Ganjil Genap 24 Jam Mulai Hari Ini, Berikut Daftar Lokasi Pemeriksaan

Saat ini, setidaknya 400 nakes di Kota Bogor terpapar Covid-19. Mereka harus menjalani isolasi mandiri.

Kondisi ini dikhawatirkan menganggu penanganan Covid-19 secara keseluruhan. Banyak pasien akan kesulitan mendapatkan perawatan karena jumlah nakes terus berkurang.

Oleh karena itu, pengendalian kasus positif harus ditekan semaksimal mungkin dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Ruang isolasi penuh, oksigen kritis

Selain itu, Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir menuturkan, saat ini ruang isolasi dewasa sudah penuh pasien dan krisis oksigen juga masih belum teratasi sepenuhnya.

Banyaknya pasien yang masuk dalam keadaan kritis membuat suplai oksigen cepat habis.

Baca juga: 183 Pasien Covid-19 di Kota Bogor Meninggal Saat Isoman, 81 Persen Belum Divaksinasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com