Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pencuri Motor Bersenjata Api di Pagedangan Keluarkan Tembakan ke Arah Warga

Kompas.com - 25/07/2021, 17:49 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dua pucuk senjata api disita dari tangan dua pencuri sepeda motor yang ditangkap warga di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu (24/7/2021).

Pelaku berinisial AC dan AU bahkan sempat menodongkan pistol dan mengeluarkan satu kali tembakan ke arah warga yang melakukan pengejaran.

"Tersangka sempat mengeluarkan satu kali tembakan. Tapi tidak mengenai siapapun, baik saksi maupun korban," ujar Kapolsek Pagedangan AKP Fahad Hafidhulhaq saat dikonfirmasi, Minggu (25/7/2021).

Baca juga: Dua Pencuri Motor Babak Belur Dihajar Massa di Pagedangan Tangerang

Menurut Fahad, dua pucuk pistol yang dibawa dan digunakan kedua pelaku saat beraksi merupakan senjata api rakitan. Satu pucuk senjata berisi enam butir peluru tajam. Sementara satu lainnya hanya berisi empat butir peluru.

"Yang satu berisi enam butir peluru, yang satu lagi empat butir peluru. Namun, yang di dalam isi empat itu tinggal tiga, karena dia melakukan penembakan satu selongsong," kata Fahad.

Saat ini, kata Fahad, AC dan AU sudah ditetapkan sebagai tersangka dan berada di Mapolsek Pagedangan untuk penyidikan lebih lanjut.

Baca juga: Polisi Tangkap Pencuri Motor dan HP yang Beraksi di Ciledug

Polisi juga menyita dua pucuk senjata api rakitan, dua unit kunci leter T, satu unit sepeda motor milik yang digunakan tersangka saat beraksi.

Fahad menyebut, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomo 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan senjata, dan Pasal 363 juncto 53 Kitab Undang-Undang Hukum Pindana (KUHP).

"Ancaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara," kata Fahad.

Sebelumnya, Dua pelaku pencurian motor babak belur dihajar massa, di Kampung Pagedangan RT 2 RW 1, Desa Cicalengka, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Sabtu (24/7/2021).

Aksi itu dilakukan usai warga memergoki kedua pelaku hendak melakukan aksi pencurian sepeda motor honda beat di wilayah tersebut.

Beruntung, nyawa kedua pelaku masih terselamatkan. Saat ini pelaku telah diamankan dan dibawa ke rumah sakit.

Kanitreskrim Polsek Pagedangan Iptu Nurali Hambali mengatakan kejadian terjadi pukul 08.00 WIB.

"Kejadian terjadi hari ini, pukul 08.00 WIB. Saat ini, pelaku masih dalam pengobatan di RS Asobirin," ungkap Nurali sat dihubungi awak media, Sabtu.

Berdasarkan video berdurasi 47 detik yang diterima Kompas.com, terlihat kedua pelaku dievakuasi menggunakan mobil bak terbuka dalam keadaan terborgol.

Terlihat kedua pelaku sudah dalam keadaan babak belur dengan kepala yang berdarah dan tubuh dilumuri tanah.

Dalam video juga terlihat beberapa massa masih berusaha menghajar pelaku sudah tidak berdaya tersebut. Padahal pelaku yang terlihat sudah tidak bergerak tersebut sedang digotong oleh polisi.

Polisi pun sempat mengeluarkan tembakan peringatan ke udara yang diiringi teriakan kecil sejumlah warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com