JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengungkapkan, pada Selasa (27/7/2021), bahwa sebanyak 625 karyawan perusahaan tersebut terpapar Covid-19 sejak Maret 2020.
Mereka adalah karyawan yang bertugas di kantor maupun lapangan. Sebanyak 14 di antaranya meninggal dunia, seperti dilansir Kompas.id.
“Total kasus selama pandemi ini ada 625 kasus dengan kasus yang masih aktif per Senin ada 201,” ujar Sardjono dalam konferensi pers yang digelar secara daring.
Baca juga: Temukan Pungli Saat Sidak Penyaluran Bansos Tunai, Mensos Risma Bujuk Korban Bocorkan Nama Oknumnya
Dari 201 kasus yang masih aktif, 190 orang sedang isolasi mandiri di rumah, 7 orang isolasi di fasilitas kantor, 2 orang isolasi di fasilitas kesehatan, dan 2 orang dirawat di rumah sakit.
”Yang meninggal secara keseluruhan 14 orang. Rate-nya 2,24 persen secara kasus total dibanding dengan 625 kasus,” imbuhnya.
Sebanyak 625 karyawan yang terpapar berasal dari lima divisi, papar Sardjono.
Tertinggi adalah divisi pelayanan dengan persentase 41,6 persen dari total kasus. Divisi pelayanan Transjakarta terdiri dari petugas layanan halte (PLH) dan petugas layanan bus (PLB).
Kemudian 37,3 persen berasal dari unit swakelola pramudi atau portofolio bisnis dan pelayanan; 9,2 persen dari divisi operasi bus; 8,1 persen dari divisi keamanan; serta 3,8 persen dari divisi pengembangan dan pemeliharaan prasarana.
Konferensi pers secara daring itu juga menjadi penjelasan resmi dari PT Transjakarta atas pernyataan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
KSPI mencatat, 20 pegawai PT Transjakarta meninggal karena Covid-19.
Presiden KSPI Said Iqbal menduga kematian mereka akibat rendahnya proteksi keselamatan dari perusahaan terhadap pegawainya di masa pandemi.
Melihat paparan yang tinggi, pihak Transjakarta memastikan perlindungan kepada karyawan. Perusahaan menyiapkan tes usap PCR per hari terhadap 200-300 orang. Demikian juga dengan tes pelacakan.
Baca juga: Menengok Masjid Babah Alun yang Dibangun Pengusaha Jusuf Hamka, Kental Nuansa Tionghoa
Sardjono mencontohkan, begitu ada kasus direktur teknik terkena Covid-19 dan beberapa karyawan juga kena, lebih kurang 1.200 karyawan menjalani tes usap PCR di kantor.
Selanjutnya, karena dari rincian 625 kasus itu paling banyak ada di divisi pelayanan, Sardjono meminta setiap PLH dan PLB aman lebih dahulu, yaitu menggunakan masker. Kemudian juga menjaga jarak dan mencuci tangan.
Upaya tes antigen acak untuk identifikasi dini, menurut Sardjono, juga dilakukan supaya bisa melakukan penanganan. Untuk karyawan divisi pelayanan juga diterapkan kebijakan bekerja dari rumah (WFH) dan bekerja dari kantor (WFO).
(Kompas.id/Helena F Nababan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul “Selama Pandemi, 526 Karyawan Transjakarta Terpapar Korona”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.