Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Barat Capai 55,9 Persen

Kompas.com - 02/08/2021, 15:32 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 di wilayah Jakarta Barat telah mencapai 55,9 persen.

"Untuk di Jakarta Barat sebanyak 55,9 (capaian vaksinasi Covid-19) secara faskes, tapi kalau (capaian vaksinasi Covid-19) berdasarkan data NIK 50 persen-an," kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto kepada wartawan, Senin (2/8/2021).

Uus memaparkan, target vaksinasi di Jakarta Barat adalah sebanyak 2.058.000 orang.

Baca juga: 1.700 Nakes di Jakbar Terinfeksi Covid-19 pada Awal Juli 2021, Kini 1.300 Orang Sudah Sembuh

Menurut Uus, vaksinasi masih gencar dilakukan pihaknya hingga kini. Bahkan, sistem jemput bola juga sudah dilakukan.

Untuk percepatan, sejumlah relawan dari perguruan tinggi, mahasiswa koas Fakultas Kedokteran dari berbagai universitas, maupun relawan dari sejumlah komunitas juga membantu vaksinasi Covid-19 di Jakarta Barat.

Terlebih lagi, sejumlah tenaga kesehatan di Jakarta Barat sempat terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Anies: Jakarta Zona Aman Covid-19 jika Positivity Rate di Bawah 5 Persen

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristy Wathiny menyatakan, pada awal Juli 2021, 1.700 dari total 5.000 tenaga kesehatan di Jakarta Barat terinfeksi Covid-19.

"Jadi di awal-awal Juli 1.700-an yang terpapar se-Jakarta Barat di RSUD dengan 8 puskesmas itu ada 1.700-an. Alhamdulillah sekarang 1.300 sudah sembuh," kata Kristy kepada wartawan.

Kristy menjelaskan, dari 1.700-an tenaga kesehatan yang terinfeksi, lebih banyak yang menjalani isolasi mandiri dibandingkan dirawat di rumah sakit.

"Ada yang masuk rumah sakit (jumlahnya) kecil, yang isolasi mandiri lebih banyak dan mudah-mudahan dalam waktu dekat mereka juga sudah sehat," kata Kristy.

Baca juga: Berakhir Hari Ini, Bagaimana Kelanjutan PPKM Level 4 di Jakarta?

Sementara itu, angka kasus aktif Covid-19 di Jakarta Barat juga telah menurun.

"Kasus aktifnya kita 5.136, tadinya sampai 12.000-an kasus," kata Kristy.

Dari ribuan kasus aktif, sebanyak 823 orang menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan 4.313 sisanya menjalani isolasi mandiri.

Penambahan kasus harian pun menunjukkan penurunan.

Pada Minggu (1/8/2021), penambahan kasus harian di Jakarta Barat adalah 285 kasus.

"Kemarin (penambahan kasus harian) 285, sebelumnya 282, sebelumnya 382, padahal pernah 2.000 jadi sekarang turunya berapa ratus persen itu, dari 2.000 ke 200-an," ungkap Kristy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com