Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 4 di DKI Lanjut atau Tidak, Wagub: Kami Tunggu Kebijakan Pusat

Kompas.com - 08/08/2021, 14:38 WIB
Tria Sutrisna,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyesuaian level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta masih dalam pembahasan pemerintah pusat.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait perpanjaan PPKM di Ibu Kota yang akan berakhir pada 9 Agustus 2021 itu. 

"Iya pemerintah pusat akan mengambil kebijakan, apakah PPKM level 4 ini akan dilanjutkan atau diturunkan levelnya. Tentu kami pemerintah provinsi menunggu kebijakan dari pusat," ujar Riza kepada wartawan, Minggu (8/8/2021).

Baca juga: Evaluasi PPKM Level 4 hingga 9 Agustus, Akankah Diperpanjang Kembali?

Menurut Riza, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selalu melakukan rapat bersama Satgas Covid-19 dan pemerintah pusat terkait PPKM Level 4 yang kini sudah berjalan.

Rapat tersebut, menurut Riza, membahas mengenai hasil pelaksnaaan PPKM level 4, termasuk juga peluang untuk penurunan atau pelonggaran pengetatan yang akan diberlakukan ke depannya.

"Ya semuanya dibahas, setiap saat kami rapat dengan Satgas, rapat dengan Kemenko, dengan pak menteri. Semua kemungkinan-kemungkinan di bahas. Kita tunggu saja beberapa hari ini akan segera di putuskan," ujar Riza.

Riza pun memastikan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan siap melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk menekan penyebaran Covid-19.

"Jadi kami siap saja melaksanakan apapun kebijakannya. Apakah dilanjutkan, dikurangi atau dilonggarkan, kami akan laksanakan sebaik mungkin," ucap Riza.

Baca juga: Aturan PPKM Level 4 Terbaru di Jakarta yang Berlaku hingga 9 Agustus 2021

Adapun kasus Covid-19 di Ibu Kota masih bertambah setiap harinya. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, ada 2.008 kasua baru Covid-19, pada Sabtu (7/8/2021).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, penambahan itu berdasarkan hasil pemeriksaan PCR terhadap 19.722 orang.

"Hasilnya 2.008 positif dan 17.714 negatif," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Penambahan itu membuat jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai Sabtu sebanyak 829.850 kasus.

Dari jumlah itu, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 806.924 dengan tingkat kesembuhan 97,2 persen. Hingga Sabtu, ada 4.551 orang yang dinyatakan sembuh.

Sementara itu, total pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 12.750 dengan tingkat kematian 1,5 persen.

Berdasarkan data hari ini, masih ada penambahan pasien meninggal sebanyak 68 orang.

Baca juga: Viral, Video Dangdutan Tanpa Prokes Saat PPKM Level 4, Camat: Tidak Tahu Saya

Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta turun sejumlah 2.611 kasus karena pasien yang sembuh lebih banyak daripada penambahan angka positif.

"Sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini yakni sebanyak 10.176 orang yang masih dirawat/ isolasi," ujar Dwi.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 10,2 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 15,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com