Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

46 Persen Nakes di Kota Tangerang Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 Booster

Kompas.com - 12/08/2021, 11:30 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Capaian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster untuk tenaga kesehatan (nakes) di Kota Tangerang telah mencapai 46 persen per 11 Agustus 2021.

Adapun penyuntikan vaksin kepada nakes di wilayah itu telah dimulai sejak 7 Agustus 2021.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Dini Anggraeini berujar, sebanyak 46 persen dari total target sekitar 10.000 nakes telah disuntik vaksin dosis ketiga.

"Untuk dosis ketiga, yang tercatat itu sudah 46 persen dari target," ungkapnya melalui sambungan telepon, Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Ganjil Genap Diberlakukan Lagi di Jakarta Mulai Hari Ini, Simak Waktu, Ruas Jalan, hingga Ketentuannya

Sementara ini, pihaknya tidak menemui kendala atau hambatan selama proses penyuntikan vaksin booster tersebut.

Meski demikian, lanjut Dini, Dinkes menemukan sejumlah nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 usai disuntik vaksin dosis kedua.

Hal tersebut menyebabkan nakes itu belum bisa menerima vaksin dosis ketiga.

Pasalnya, salah satu syarat bagi penerima dosis booster adalah nakes yang tak terpapar Covid-19 usai divaksinasi dosis kedua.

"Ada nakes yang kemarin terkonfirmasi (positif), jadinya kan belum masuk persyaratan," ucap dia.

Baca juga: Ini Kelompok yang Boleh Beraktivitas Tanpa Sertifikat Vaksin Covid-19 di Jakarta

Selain itu, ada juga sejumlah nakes yang belum bisa menerima dosis booster dengan alasan lainnya. Namun, Dini tidak membeberkan alasan alasannya.

"Ada hal lain yang ketika nakes divaksin, tapi belum memenuhi syarat," ujarnya.

Meskipun demikian, Dinkes Kota Tangerang tetap menargetkan seluruh nakes di wilayahnya sudah divaksinasi dosis ketiga seluruhnya pada pertengahan Agustus 2021.

"Mudah-mudahan, mudah-mudahan nyampe ya," harap Dini.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan, vaksin Covid-19 Moderna akan digunakan untuk vaksinasi Covid-19 dosis ketiga.

Baca juga: Tugu Proklamasi, Digagas 5 Tokoh Perempuan hingga Pernah Dihancurkan karena Dikira Tugu Linggarjati

Budi mengatakan, hal tersebut berdasarkan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Budi mengatakan, penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga hanya diberikan kepada tenaga kesehatan, mengingat nakes merupakan kelompok yang paling berisiko tertular virus corona.

"Karena nakes kita itu yang setiap hari bertemu (pasien) dengan virus yang tinggi kadarnya dan mereka harus kita lindungi mati-matian agar bisa konsentrasi bekerja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com