Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Tokoh di Tiap Penjuru Monas: Dari Diponegoro, Kartini, hingga Chairil Anwar

Kompas.com - 13/08/2021, 08:53 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara Monumen Nasional (Monas) tak sekadar bangunan tugu yang menjulang setinggi 132 meter dengan emas berbentuk api di puncaknya.

Bukan pula sekadar pelataran puncak dan pelataran cawan untuk melihat lanskap Ibu Kota, atau museum nasional yang menyimpan sejumlah diorama sejarah Bangsa Indonesia.

Jika ditelusuri lagi, Kawasan Monas yang memiliki luas lebih dari 80 hektar ini menyimpan banyak relief sejarah hingga patung pahlawan Indonesia di hampir setiap sudut.

Baca juga: Tugu Proklamasi, Digagas 5 Tokoh Perempuan hingga Pernah Dihancurkan karena Dikira Tugu Linggarjati

Setidaknya, terdapat lima patung tokoh ternama yang terpajang di setiap penjuru mata angin kawasan Monas, mulai dari Pangeran Diponegoro, Raden Ajeng Kartini, hingga penyair legendaris Chairil Anwar.

Kelima patung tersebut merupakan pemberian sejumlah sosok ternama dan berpengaruh. Pemasangannya di setiap penjuru kawasan Monas tak lain untuk mengingat para pengunjung akan jasa para pahlawan merebut kemerdekaan Indonesia.

1. Patung Diponegoro

Dalam artikel Harian Kompas edisi 3 Desember 1978, Patung Diponegoro yang terpasang di sisi utara kawasan Monas merupakan pemberian dari Dr Mario Pitto, mantan Konsul Jenderal Kehormatan Indonesia di Italia.

Patung itu dibuat langsung di Italia oleh seorang pemahat bernama Profesor Cobertaldo sampai akhirnya dibawa dan diberikan Dr Mario Pitto ke Indonesia.

Baca juga: Soeharto dan Falsafah Mahabarata di Patung Arjuna Wijaya Jakarta Pusat

Pangeran Diponegoro sendiri lahir di Yogyakarta, 11 November 1785. Sejarah mencatat, Diponegoro menjadi tokoh utama dalam Perang Jawa pada periode 1825-1830 melawan Hindia Belanda.

Pria yang juga dikenal dengan nama Pangeran Harya Dipanegara itu meninggal pada usia 69 tahun. Kini, perjuangannya dalam memerdekakan Indonesia masih dikenang dan diilhami teladannya bagi masyarakat Indonesia.

2. Patung Ikada

Patung Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) terletak di sisi selatan kawasan Monas. Berbeda dari yang lain, patung ini tak menggambarkan sosok pahlawan tertentu.

Patung tersebut justru menggambar sosok lima pemuda memancangkan bendera Merah Putih untuk mengenang peristiwa bersejarah Rapat Raksasa Ikada pada 19 September 1945.

Momen tersebut merupakan kali pertama Presiden RI Ir Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta bertemu dengan rakyat. Pertemuan dimaksudkan agar masyarakat mampu mewujudkan semangat kemerdekaan.

Baca juga: Patung Pemuda, Simbol Kobaran Semangat Pemuda Membangun Tanah Air

Melansir laman Jakarta Tourism, Patung Ikada selesai dibangun pada 1 Februari 1988. Bentuknya dirancang oleh seorang dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), sekaligus pematung terkenal, Sunaryo.

Patung yang melambangkan semangat juang para pemuda itu diresmikan pada 20 Mei 1988 oleh Gubernur DKI Jakarta yang kala itu, Wiyogo Atmodarminto.

3. Patung MH Thamrin

Patung Muhammad Husni (MH) Thamrin berada di sisi barat kawasan Monas. Patung sosok yang juga dikenal sebagai pahlawan kemerdekaan asli Betawi ini dibuat oleh Arsono dan diresmikan pada 11 Januari 1982.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com