Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMKN 6 Tangsel Kekurangan Ruang Kelas, Siswa Harus Menumpang Belajar di SMP Swasta

Kompas.com - 07/09/2021, 17:17 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - SMK Negeri 6 Tangerang Selatan sudah berusia sekitar enam tahun. Namun, sekolah yang berdiri sejak 2016 itu hingga kini kekurangan ruang kelas.

Selama bertahun-tahun, para siswa dan guru di sekolah kejuruan tersebut melakukan aktivitas belajar mengajar dengan mengandalkan ruang-ruang seadanya.

SMK Negeri 6 Tangerang Selatan sendiri berlokasi di Jalan Griya Asri, Serpong Utara. Letaknya berada persis di sudut lapangan SD Negeri Jelupang 02.

Bangunan sekolahnya memiliki tinggi dua lantai yang disekat menjadi delapan ruangan. Lorong-lorongnya tampak sesak, dipenuhi perabotan kelas mulai dari meja, kursi, hingga lemari kaca berisi piagam penghargaan para siswa.

Baca juga: Azas Tigor: Petugas Dishub DKI Peras Sopir Bus yang Angkut Warga Miskin Hendak Vaksinasi

Enam ruang di antaranya difungsikan sebagai ruang kelas. Jumlah ruang kelas tak sepadan dengan jumlah siswa yang kini sudah mencapai 716 orang.

Alhasil, sebagian besar murid harus mengikuti kegiatan belajar tatap muka dengan menumpang di ruang kelas milik SMP swasta yang telah disewa.

"Kalau tatap muka biasa kami pinjam ruang kelas SMP Al-Hasaniyah. Kami sewa," ujar Wakil Kepala SMK Negeri 6 Tangerang Selatan Bidang Kurikulum Yurry Matufira saat ditemui, Selasa (7/9/2021).

Yurry bercerita, sejak berdiri pada 2016 silam, SMK Negeri 6 Tangerang Selatan hanya memiliki satu gedung utama dengan enam ruang kelas di dalamnya.

Baca juga: Warga Umum Bisa Dapat Vaksin Covid-19 Moderna dan Pfizer di Jakarta, Tak Perlu Surat Rekomendasi Dokter

Belum ada penambahan ruang kelas, meski setiap tahun pihak sekolah selalu mengajukan pembangunan gedung baru ke Pemerintah Provinsi Banten.

"Kami sudah usulkan dari 2016. Lalu 2017 kami usulkan lagi, masuk prioritas. Kemudian 2018 masuk proses dokumen, 2019 juga. Setiap tahun itu kami pasti mengusulkan," ungkap Yurry.

Tiga tahun berlalu, pihak sekolah akhirnya mengajukan permohonan lain berupa sewa ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar pada 2019.

Langkah itu diambil lantaran penambahan ruang kelas kian mendesak. Enam ruang yang tersedia di gedung utama sekolah tidak mampu lagi menampung seluruh siswa.

"Selama tiga tahun kami maksimalkan ruang-ruang yang ada. Baru kami ajukan ke Pemerintah Provinsi Banten buat sewa gedung. Jadi kalau tatap muka kami sewa, dia yang bayar untuk sewa gedungnya," kata Yurry.

Baca juga: Polisi: Kasus Pelanggaran Prokes dan Jam Operasional Holywings Naik ke Tingkat Penyidikan

Hingga kini, kata Yurry, SMK Negeri 6 Tangerang Selatan hanya bisa bergantung pada ruang kelas milik SMP swasta untuk memulai kembali pembelajaran tatap muka.

Pemerintah Provinsi Banten belum memberikan kejelasan terkait pembangunan gedung atau penambahan ruang yang telah diajukan pihak sekolah setiap tahunnya.

"Harapannya kami hanya bisa berdoa. Mudah-mudahan sudah dianggarin Pemerintah Provinsi ya buat gedung. Kalau belum ya kami sewa lagi," ungkapnya.

SMK Negeri 6 Tangerang Selatan sendiri berencana untuk menggelar kembali kegiatan belajar tatap muka pada 13 September 2021.

"PTM baru akan dimulai tanggal 13 September 2021. Sekarang sedang persiapan, kan harus dapat izin dari orangtua dulu muridnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com