Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Tewas Minta Negara Usut Tuntas Penyebab Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang

Kompas.com - 14/09/2021, 17:02 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga korban kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, Evi Nilasari (48), meminta negara agar mengusut tuntas penyebab dan kronologi musibah yang turut menewaskan anaknya, Petra Eka Suhendar (25).

Evi juga meminta tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk segera menuntaskan proses identifikasi korban kebakaran.

“Itu (negara) harus diusut juga itu kebakarannya. Ada apaan ya kok bisa itu (kebakar)? Harus pengin cari tahu, gitu. Kok cuma C2 saja, yang lain enggak (kebakar)?” ujar Evi saat ditemui seusai pemakaman Petra di Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo II, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa (14/9/2021) siang.

Evi masih belum mendapatkan kejelasan terkait terkuncinya kamar sel di Blok C2. Di sisi lain, ia mendapatkan informasi terkait adanya kamar sel yang terbuka saat terbakar.

Baca juga: Komnas HAM Desak Pemerintah Beri Kompensasi Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang

“Terus denger-denger ada yang bayar juga (kamar penjara). Coba deh pihak Lapas Kelas 1 Tangerang tunjukkan keadilan buat saya, anak saya,” tambah Evi.

Evi juga meminta tim DVI Rumah Sakit Polri agar memberikan kepastian terkait proses identifikasi korban kebakaran lapas lainnya. Ia merasa iba dengan keluarga-keluarga korban lainnya yang belum mendapatkan hasil identifikasi jenazah korban kebakaran.

“Mereka pasti nunggu-nunggu juga. Kasihan juga dari tanggal 8 September. Coba dong ayo buru-buru. Kan seperti bukan kecelakaan yang pesawat yang besar. Ini kan korbannya cuma 40 sekian. Kok cuma segitu lama banget,” tambah Evi.

“Mereka bilang katanya kerjanya 24 jam, tapi kok baru teridentifikasi sekian. Kasihan juga lah. Saya kan juga korban salah satunya. Pasti mereka berduka sama hancurnya seperti saya. Itu aja sih pesennya terkait penyelidikan teridentifikasinya mayat-mayat korban ini,” tambah Evi.

Baca juga: Jahil dan Penuh Kasih Sayang, Sosok Korban Kebakaran Lapas Tangerang di Mata Ibunya

Di sisi lain, Evi berterima kasih kepada tim DVI Rumah Sakit Polri terkait kinerja identifikasi jenazah Petra. Petra berhasil diidentifikasi lewat tes sampel darah pada Senin (13/9/2021) siang.

“Jadi saya berterima kasih tim DVI untuk memperbolehkan saya untuk mengetahui lebih dulu," ujar Evi.

Tim DVI Rumah Sakit Polri mengambil sampel darah dari ayah kandungnya. Kelurga juga telah memberikan sampel sidik jari dan foto tato Petra kepada tim DVI Rumah Sakit Polri.

Diketahui, penyelidikan penyebab kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang terus berjalan hingga saat ini.

Baca juga: Semua Kamar Sel Terkunci Saat Kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang

Ada 7 orang yang diperiksa sebagai saksi terkait kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Selasa (14/9/2021).

"Kita dijadwalkan hari ini ada tujuh orang yang diperiksa sebagai saksi (terkait kebakaran Lapas Tangerang)," ujar Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa.

Yusri menjelaskan, ketujuh orang saksi itu, yakni Kalapas Tangerang, Victor Teguh Prihartono, kepala bidang administrasi, kepala kesatuan pengamanan lembaga pemasyarakatan (KPLP), kepala sub bagian hukum, kasi keamanan dan kasi perawatan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com